Penambahan Asam Fulvat Dalam Pakan Ikan Nila Oreochromis Niloticus Yang Mengandung Logam Berat Dari Kerang Hijau Perna Viridis
View/ Open
Date
2016Author
Aprilia, Tulas
Jusadi, Dedi
Setiawati, Mia
Suprayudi, Muhammad Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengembangan perikanan budidaya di Indonesia dihadapkan pada permasalahan ketergantungan terhadap bahan baku impor, oleh karena itu perlu dicari alternatif bahan baku pakan ikan lokal. Salah satu bahan baku potensial adalah kerang hijau yang dibudidaya di perairan tercemar logam berat. Kerang hijau memiliki kandungan protein cukup tinggi (53,94% BK) dan waktu budidaya relatif singkat dengan produktivitas yang tinggi. Kerang hijau bersifat filter feeder sehingga dapat menjadi solusi permasalahan pencemaran limbah organik di daerah tercemar. Teknik budidayanya relatif mudah dapat menjadi solusi mata pencaharian masyarakat pesisir. Kerang hijau dari perairan seperti Teluk Jakarta dikenal mengandung logam berat yang menjadi pembatas untuk konsumsi manusia. Untuk mengeliminir akumulasi logam berat di dalam tubuh ikan yang mengkonsumsi pakan tersebut, perlu ditambah asam fulvat. Asam fulvat merupakan substansi kompos yang diketahui efektif sebagai agen pengkhelat logam berat karena dapat membentuk ikatan kompleks dengan logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis optimal asam fulvat agar logam berat dalam pakan tidak terakumulasi di tubuh ikan sehingga menunjang kinerja pertumbuhan ikan nila. Kerang hijau yang mengandung logam berat diformulasi dengan bahan lain dan dicampur dengan asam fulvat yang telah dipisahkan dari komponen asam humat. Pakan ikan dibuat dengan kadar protein 28,3±0,11%, masing-masing pakan ditambah asam fulvat 0, 100, 200, 400 dan 800 mg kg-1 pakan. Ikan nila dengan bobot 8,90±0,61 g dipelihara dalam 15 akuarium berukuran 100x45x45 cm dengan kepadatan 17 ekor akuarium-1 selama 60 hari. Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama untuk evaluasi pertumbuhan ikan terhadap pakan uji dan evaluasi akumulasi logam berat di daging, melihat pengaruhnya di hati dan ginjal ikan. Sedang tahap kedua untuk evaluasi pengaruh penambahan asam fulvat terhadap kecernaan logam berat di saluran pencernaan. Ikan dipelihara menggunakan sistem resirkulasi top filter dan diberi pakan secara at satiation tiga kali sehari pada pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 WIB.
Penambahan asam fulvat ke dalam pakan yang mengandung logam berat mempengaruhi kinerja pertumbuhan ikan nila. Penambahan asam fulvat 100 hingga 400 mg kg-1 pakan menghasilkan bobot individu akhir, laju pertumbuhan harian dan retensi protein signifikan lebih tinggi. Peningkatan paling tinggi diperoleh pada penambahan asam fulvat 200 mg kg-1 pakan, bobot individu akhir meningkat 21%, laju pertumbuhan harian meningkat 12% dan retensi protein meningkat 56% sedang konversi pakan menurun 36% dari perlakuan 0 mg kg-1 pakan. Tingkat kelangsungan hidup mencapai 100%. Akumulasi Pb di daging, banyaknya Pb diserap, tingkat kerusakan organ hati dan ginjal menurun sedang Pb dibuang melalui feses semakin meningkat dengan semakin bertambahnya dosis penambahan asam fulvat. Sebagai kesimpulan bahwa penambahan asam fulvat 200 mg kg-1 pakan merupakan dosis optimal agar logam berat dalam pakan tidak
terakumulasi dalam tubuh ikan dan mampu menunjang kinerja pertumbuhan ikan nila.
Collections
- MT - Fisheries [2935]