Knowledge-Based Economy (Kbe), Konvergensi, Dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Di Asean Plus Three (Periode Tahun 2001- 2014).
View/ Open
Date
2016Author
Azijah, Zulva
Findi A, Muhammad
Irawan, Tony
Metadata
Show full item recordAbstract
Pertumbuhan dan konvergensi ekonomi merupakan isu utama dalam dunia
ekonomi global. Integrasi ekonomi adalah bentuk kerjasama antar negara sebagai
upaya untuk mencapai tingkat kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Pada
tahun 1997 telah didirikan ASEAN Plus Three sebagai bentuk dari integrasi
ekonomi dalam bidang paten dan ICT. Pada era modern knowledge-based
economy merupakan faktor penting pendorong produktivitas dan pertumbuhan
ekonomi (Karagiannis 2007). Kerjasama di ASEAN Plus Three telah
diimplementasikan dalam bentuk kebijakan dibidang hak kekayaan intelektual dan
ICT.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses konvergensi
pertumbuhan ekonomi (konvergensi kondisional (β)) dan kesenjangan pendapatan
(konvergensi σ) dengan pendekatan pendapatan perkapita dan knowledge-based
economy (KBE) serta melihat peran knowledge-based economy terhadap
pertumbuhan ekonomi. Data yang digunakan adalah data tahunan dari tahun 2001
hingga tahun 2014 dengan metode analisis GMM (Generalized Method of
Moments). Penelitian ini mengunakan studi kasus di ASEAN Plus Three.
Hasil estimasi untuk model konvergensi pertumbuhan ekonomi
(konvergensi kondisional (β)) menunjukkan kriteria panel dinamis terbaik, yaitu
tidak bias, valid dan konsisten. Nilai koefisien pada lag dependen dengan
pendekatan pendapatan perkapita adalah sebesar 0.9639, berpengaruh signifikan
dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tingkat konvergensi sebesar
0.72%. Sedangkan hasil estimasi dengan mempertimbangkan indikator KBE
memiliki nilai koefisien lag dependen sebesar 0.9917, berpengaruh signifikan dan
positif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan tingkat konvergensi sebesar 0.8%.
Sedangkan konvergensi (σ) menunjukkan bahwa untuk periode tahun 2001
hingga tahun 2014 telah terjadi konvergensi pada variabel GDP riil per kapita,
dapat dilihat dari nilai koefisien variasi yang cenderung menurun di negara
ASEAN Plus Three. Lain halnya dengan nilai koefisien variasi yang cenderung
meningkat pada variabel paten. Hal tersebut berarti bahwa telah terjadi disparitas
untuk variabel paten di ASEAN Plus Three. Oleh karena itu, diperlukan partisipasi
dari anggota ASEAN Plus Three dalam pengembangan KBE sehingga dapat
menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]