Pertumbuhan Dan Kandungan Protein Ulva Prolifera Yang Dipelihara Dengan Laju Aliran Berbeda Pada Sistem Budidaya Terpadu
View/ Open
Date
2016Author
Diamahesa, Wastu Ayu
Jusadi, Dedi
Setiawati, Mia
Masumoto, Toshiro
Metadata
Show full item recordAbstract
Limbah utama budidaya ikan adalah nitrogen dalam bentuk amonia.
Peningkatan aktivitas budidaya akan meningkatkan jumlah limbah budidaya.
Upaya mereduksi dampak peningkatan limbah terhadap penurunan kualitas air
dapat dialihkan dengan cara memanfaatkan limbah anoganik tersebut sebagai
sumber nutrisi rumput laut. Aliran air atau debit air merupakan aspek penting
untuk mengelola ketersediaan hara. Peningkatkan aliran air, akan menyebabkan
aliran nutrien meningkat dan memungkinkan peningkatan produksi biomass yang
lebih tinggi sehingga serapan hara akan lebih rendah. Oleh karena itu penelitian
ini bertujuan untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan kandungan protein Ulva
prolifera yang dipelihara dengan debit air yang berbeda pada sistem budidaya
terpadu.
Ikan Yellowtail sebanyak 9 ekor dengan biomassa 5.095 g dan berat rata-rata
566,11 ± 81,51 g dipelihara dalam tangki kapasitas 540 L selama 24 hari, dan
diberi air mengalir dengan debit 10 L min-1. Air dari tangki budidaya ikan
didistribusikan ke dalam tangki sedimentasi kemudian dialirkan ke dalam 6 tangki
pemeliharaan Ulva pada debit 0,5, 1,0 dan 1,5 L min-1, masing-masing 2 ulangan.
Ulva ditebar sebanyak 0,83 ± 0,02 g pada tangki berukuran 30 L. Parameter uji
yang diukur adalah kinerja pertumbuhan ikan Yellowtail, biomass Ulva prolifera,
kandungan protein Ulva prolifera, dan total ammonia nitrogen.
Hasil pengukuran menunjukakan bahwa biomass ikan meningkat menjadi
5,408 g, sedangkan biomassa Ulva meningkat menjadi 42 g, 156 g dan 155 g
untuk masing-masing laju aliran 0,5 L, 1,0 L dan 1,5 L min-1. Kadar protein dari
Ulva di semua perlakuan sama (P>0,05). Pada perlakuan 1,0 dan 1,5 L min-1,
pertumbuhan Ulva secara signifikan lebih tinggi dari Ulva di 0,5 L min-1
(P<0,05). Hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa debit air yang tinggi
(1,0 L dan 1.5 L min-1) akan menghasilkan biomassa yang lebih tinggi sebesar
156 g, namun efisiensi penyerapan nutrien akan semakin rendah dengan nilai
kadar protein 25%. Namun kadar protein rumput laut tersebut pada akhir
pemeliharaan selama 24 hari meningkat sekitar 4,4 – 4,9 kali. Pada debit air 1,0 L
dan 1,5 L min-1 pada penelitian ini waktu yang dibutuhkan untuk 100% pergantian
air pada tangki rumput laut berukuran 30 L untuk dapat menyerap nutrien dengan
baik adalah 30 menit dan 20 menit berturut-turut. Total ammonia pada tangki
outlet (0.0202 - 0.1137 mg N L-1) Ulva lebih kecil dari inletny (0.0286 - 0.1394
mg N L-1). Namun penurunan NH3 di setiap perlakuan sama. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa tingginya nilai debit yang diaplikasikan pada Ulva
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan, tetapi tidak mempengaruhi kadar protein
Ulva.
Collections
- MT - Fisheries [3016]