Pemurnian Mono-Diasilgliserol Hasil Esterifikasi Palm Fatty Acid Distillate Dan Gliserol Dengan Ekstraksi Pelarut – Saponifikasi Dan Destilasi Molekuler
View/ Open
Date
2016Author
Mardaweni, Riri
Setyaningsih, Dwi
Rusli, Meika Syahbana
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan salah satu negara produsen minyak sawit mentah
terbesar didunia. Mono-diasilglserol (M-DAG) merupakan salah satu produk
turunan minyak sawit yang potensial untuk dikembangkan. M-DAG termasuk
jenis emulsifier yang paling banyak digunakan dalam industri pangan dengan
status Generally Recognized as safe (GRAS) atau aman untuk dikonsumsi. MDAG
merupakan surfaktan non ionik untuk bahan pengemulsi dan penstabil pada
produk-produk pangan dan kosmetik (Hasenhuettl 2008). M-DAG dapat
dihasilkan dari proses esterifikasi antara asam lemak dan gliserol. Gliserol yang
digunakan merupakan gliserol hasil samping produksi biodiesel yang telah
dimurnikan, sedangkan sumber asam lemak bebas yang digunakan yaitu Palm
fatty acid distillate (PFAD). Pada hasil esterifikasi gliserol dan asam lemak bebas
masih terdapat kandungan fraksi Asam Lemak Bebas (ALB) dan Triasilgliserol
(TAG) yang dapat menurunkan kualitas M-DAG. Oleh karena itu, untuk
menghilangkan fraksi ALB dan TAG dilakukan proses pemurnian. Proses
pemurnian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu ekstraksi pelarut – saponifikasi
dan destilasi molekuler. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan mutu
emulsifier M-DAG dengan cara proses pemurnian. Selain itu, untuk menganalisa
pengaruh penambahan natrium bikarbonat (NaHCO3) terhadap karateristik MDAG
yang dihasilkan dengan metode ekstraksi pelarut – saponifikasi serta
membandingkan karakteristik M-DAG tersebut dengan hasil proses pemurnian
menggunakan destilasi molekuler.
Penelitian ini diawali dengan proses pemurnian gliserol dan dilakukan
karakterisasi terhadap bahan baku yaitu PFAD, gliserol sebelum dan setelah
pemurnian. Kemudian dilakukan sintesis M-DAG dengan proses esterifikasi
PFAD dan gliserol menggunakan bantuan katalis MESA. Terhadap M-DAG yang
dihasilkan dilakukan proses pemurnian dengan ekstraksi pelarut - saponifikasi
menggunakan basa lemah yaitu dengan penambahan NaHCO3 0, 10, 15, dan 20%
(b/b). Setelah proses saponifikasi, dilanjutkan proses kristalisasi dan penyaringan
produk. Sebagai pembanding dilakukan proses pemurnian menggunakan destilasi
molekuler. Kemudian dilakukan analisa karakterisasi terhadap M-DAG yang
meliputi rendemen, kadar asam lemak bebas, titik leleh, nilai pH, kadar abu,
stabilitas emulsi, uji Gas Kromatografi-Mass Spektrometri (GC-MS), analisa
Kromatografi Lapis Tipis (KLT), dan karakteristik secara visual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik dihasilkan dengan
penambahan NaHCO3 20% (b/b), dimana kondisi tersebut menghasilkan
karakteristik M-DAG dengan rendemen 43,52%, komposisi ALB+TAG dengan
uji KLT 44,48%, MAG 31,05%, DAG 24,47%, titik leleh 44,83oC, kadar asam
lemak bebas 19,43%, nilai pH 6, stabilitas emulsi 51,21% selama 12 jam,
memiliki warna putih, tekstur kering dan tidak berbau. Proses pemurnian dengan
destilasi molekuler dilakukan untuk pemisahan fraksi ALB pada suhu destilasi
100-180oC. Destilasi molekuler memiliki output yaitu destilat dan residu. Hasil
vi
penelitian menunjukkan destilasi molekuler efektif untuk memisahkan asam
lemak bebas, dimana pada aliran destilat menghasilkan kadar asam lemak bebas
sebesar 96,09%.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2208]