Karakteristik Dan Genesis Vertisol Hitam Dan Merah Di Kabupaten Jeneponto
Abstract
Vertisol merupakan tanah dengan kandungan klei tinggi dengan ciri khas
mengembang dan mengerut secara periodik. Salah satu faktor yang menarik dari
Vertisol untuk diteliti selain pengelolaan kesuburan tanah adalah adanya variasi
warna yang dijumpai, Vertisol dapat bervariasi dari warna kelabu sampai coklat
dan merah kecoklatan. Berbagai faktor yang mempengaruhi adanya variasi warna
pada Vertisol diantaranya adalah topografi dan bahan induk.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui karakteristik fisik, kimia
dan mineralogi Vertisol hitam dan merah, (2) mengetahui genesis dan faktorfaktor
yang berpengaruh pada pembentukan warna Vertisol dan (3)
mengklasifikasikan Vertisol hitam dan merah di Kabupaten Jeneponto menurut
Soil Survey Staff sampai kategori famili.
Lokasi penelitian didasarkan pada perbedaan warna dan lereng tepatnya di
Kecamatan Bangkala (profil NH1), Tamalatea (profil NH2) dan Batang (Profil
NM1 dan NMH). Profil NH1 dan NH2 merujuk pada tanah berwarna hitam, profil
NM1 pada tanah berwarna merah dan profil NMH merupakan tumpang susun
warna. Penelitian ini dibagi dalam tiga tahap, yakni tahap pertama adalah
penelitian lapang yang meliputi pengamatan profil tanah yang telah ditetapkan
yakni sifat morfologi tanah, bahan induk, bentang lahan, drainase dan penggunaan
lahan. Tahap kedua adalah analisis sampel tanah di laboratorium yang meliputi
sifat fisik tanah, kimia tanah serta mineralogi tanah dan tahap ketiga adalah
analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan karakteristik fisik
dan morfologi antara Vertisol hitam dan merah yang signifikan dapat dilihat pada
warna dan struktur, sedangkan perbedaan karakteristik kimia terdapat pada
perbedaan kadar CaCO3, kapasitas tukar kation, kejenuhan basa yang disebabkan
oleh batuan induk yang berbeda antara tanah berwarna hitam dengan tanah
berwarna merah dan tumpang susun warna serta kandungan Fe, Mn dan Al
kristalin, amorf dan bahan organik yang disebabkan oleh kelembaban tanah dan
jenis mineral klei.
Perbedaan komposisi mineral tanah berwarna hitam (profil NH1 dan NH2)
dengan tanah berwarna merah (profil NM1) dan tumpang susun warna (profil
NMH) terletak pada mineral kalsit, montmorillonit, haloisit, goetit dan hematit.
Profil NH1, NH2 dan NM1 memiliki mineral kalsit dan montmorillonit,
sedangkan profil NMH memiliki mineral magnetit, sanidin, haloisit, goetit dan
hematit.
Tanah yang berada pada semua profil terbentuk dari batuan yang berada di
bawahnya, seperti Vertisol hitam terbentuk dari batuan sedimen karbonat, Vertisol
merah dan tumpang susun warna terbentuk dari batuan sedimen non-karbonat. Hal
ini terlihat dari batuan yang telah mengalami pelapukan menjadi bahan induk baik
itu pada batuan induk sedimen karbonat maupun pada batuan induk sedimen nonkarbonat.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap warna tanah yang bervariasi
adalah topografi dan bahan induk.
Tanah di lokasi penelitian termasuk Vertisol. Berdasarkan Soil Survey Staff
(2014), profil NH1 dan NH2 diklasifikasikan sebagai Typic Haplusterts, halus,
montmorillonitik, isohipertermik, sedangkan profil NM1 dan NMH
diklasifikasikan sebagai Chromic Haplusterts, halus, campuran (montmorillonitik
dan haloisit), isohipertermik.
Collections
- MT - Agriculture [3683]