Pengaruh Minuman Yang Diperkaya Cinnulin Terhadap Parameter Diabetik Responden Diabetes Melitus Tipe-2.
View/ Open
Date
2016Author
Sejati, Nawasari Indah Putri
Sejati, Nawasari Indah Putri
Metadata
Show full item recordAbstract
Kayu manis merupakan salah satu pangan yang umum digunakan dalam
pengobatan diabetes baik dalam bentuk bubuk maupun ekstrak. Penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak larut air kayu manis (cinnulin) memiliki
pengaruh yang positif bagi kesehatan penderita diabetes melitus tipe-2 (DMT2).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan cinnulin dalam
produk minuman teh Camelia sinensis instan terhadap kesehatan penderita DMT2
berupa profil glukosa darah postprandial (GDPP), kadar malondialdehida (MDA),
SGOT SGPT, HbA1C, insulin, dan senyawa penanda inflamasi (IL-6 dan COX-2).
Penelitian dilakukan dengan metode single blind study pada 33 responden DMT2
di Kecamatan Dramaga, Bogor. Responden dibagi menjadi 3 grup yaitu grup yang
diberi minuman cinnulin, grup yang diberi minuman teh, dan grup kontrol yang
tidak diberi kedua produk minuman. Minuman cinnulin memiliki komposisi ekstrak
kayu manis yang setara dengan 255 mg cinnulin, ekstrak teh hijau dan teh hitam,
sorbitol, dan perisa alami kayu manis sedangkan minuman teh memiliki komposisi
yang sama tetapi tidak mengandung cinnulin. Produk dikemas dalam alumunium
foil dengan berat 2,5 g per bungkus. Responden diminta mengonsumsi 2 bungkus
per hari pada pagi dan sore hari selama 5 minggu dengan compliance rate 80%.
Profil GDPP ketiga grup tidak mengalami perubahan yang signifikan tetapi
grup kontrol mengalami penurunan pola yang selaras dengan perubahan kadar
HbA1C. Kadar HbA1C grup kontrol mengalami penurunan sebesar -42,49% dan
berbeda nyata dengan kedua grup minuman (penurunan -1,81% untuk grup cinnulin
dan peningkatan sebesar 12,39% untuk grup teh). Analisis SGOT SGPT hanya
dilakukan pada grup teh dan cinnulin dimana nilai SGOT SGPT sebagai marker
fungsi hati masih berada dalam kisaran normal dan umumnya tidak mengalami
penurunan yang signifikan setelah intervensi.
Kadar MDA plasma setiap grup tidak mengalami perubahan yang signifikan
setelah intervensi bahkan mengalami peningkatan yang diduga sebagai akibat dari
konsumsi lemak harian responden yang melebihi 30% dan konsumsi sayur dan buah
yang masih dibawah anjuran pedoman gizi seimbang. Hasil analisis senyawa
penanda inflamasi (IL-6 dan COX-2) menunjukkan penurunan yang signifikan
setelah konsumsi minuman cinnulin selama 5 minggu masing-masing sebesar
-23,39% dan -27,46%. IL-6 grup teh mengalami penurunan tetapi tidak signifikan,
sedangkan grup kontrol justru mengalami peningkatan IL-6 secara signifikan.
Enzim COX-2 tiap grup mengalami penurunan yang signifikan (di dalam dan antar
grup, p<0,05). Kadar insulin grup cinnulin pun mengalami peningkatan sebesar
28,15% yang berbeda nyata dengan grup kontrol dan teh (p=0,000, Duncan).
Minuman cinnulin sedikit menurunkan HbA1C, menekan keberadaan senyawa
proinflamasi serta meningkatkan kadar insulin plasma tetapi tidak untuk parameter
lainnya.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2271]