Efisiensi Teknis Usahatani Padi Di Jawa Dan Luar Jawa : Pendekatan Data Envelopment Analysis (Dea).
Abstract
Upaya peningkatan produksi padi dalam rangka memenuhi kebutuhan
beras terus dilakukan dengan harapan mampu mencapai swasembada beras secara
berkelanjutan. Efisiensi merupakan salah satu aspek penting bagi petani sebagai
alat ukur untuk pemilihan penarikan keputusan produksi terhadap alternatif yang
tersedia. Terdapat beberapa perbedaan efisiensi di tingkat usahatani di Jawa dan
luar Jawa, tetapi salah satu bentuk efisiensi yang perlu diperhatikan yaitu efisiensi
teknis. Produktivitas padi di Jawa dan luar Jawa masih dibawah target
produktivitas nasional sebesar 6 Ton per ha, dimana produktivitas padi di Jawa
pada tahun 2014 sebesar 56.09 ku/ha sedangkan luar Jawa 43.27 ku/ha. Selain
capaian produktivitas yang belum maksimal, penggunaan input berlebih dan
kurang untuk beberapa input produksi masih ditemukan dalam aplikasi di lapang
baik di Jawa maupun luar Jawa.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk untuk mendeskripsikan keragaan
usahatani dan penggunaan input produksi padi, menganalisis efisiensi teknis
usahatani padi, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi
teknis di Jawa dan luar Jawa. Penelitian ini menggunakan data sekunder
PATANAS (Panel Petani Nasional) yang telah dilakukan oleh Pusat Sosial
Ekonomi dan Kebijakan Pertanian tahun 2010. Data yang digunakan disesuaikan
dengan variabel-variabel yang telah ditetapkan dalam penelitian ini.
Pengolahan dan analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu
analisis kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis
data yaitu Data Envelopment Analysis (DEA) dan Regresi Tobit. Di dalam
melakukan kegiatan usahatani rata-rata petani responden masih belum
menggunakan input sesuai dengan penggunaan input yang dianjurkan, seperti
pada penggunaan benih dan pupuk (urea dan NPK). Pengukuran efisiensi teknis
usahatani padi dalam penelitian ini menggunakan variabel input yang terdiri dari
benih, pupuk urea, pupuk NPK, tenaga kerja dalam keluarga, dan tenaga kerja luar
keluarga. Sedangkan, variabel output yang digunakan yaitu produksi dan
produktivitas padi. Penggunaan input produksi di Jawa dan luar Jawa memiliki
nilai input slack. Petani di Jawa dapat mengurangi penggunaan benih 3.177 kg,
pupuk urea sebanyak 6.746 kg, pupuk NPK sebanyak 14.961 kg, dan tenaga kerja
dalam keluarga sebanyak 3.831 HOK dan tenaga kerja luar keluarga 3.621 HOK
sedangkan petani di luar Jawa dapat mengurangi penggunaan benih 1.818 kg,
pupuk urea sebanyak 32.367 kg, pupuk NPK sebanyak 6.01 kg, dan tenaga kerja
dalam keluarga sebanyak 7.117 HOK dan tenaga kerja luar keluarga 8.805 HOK
agar usahatani padi yang dilakukan efisien secara teknis. Upaya peningkatan
efisiensi dalam usahatani padi dapat dilakukan dengan menggunakan input-input
produksi sesuai dengan komposisi anjuran program pemerintah.
Peningkatan efisiensi teknis dalam usahatani salah satunya sangat
dipengaruhi oleh faktor sosial-ekonomi dari petani. Faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai efisiensi teknis usahatani padi di Jawa yaitu pendidikan,
Kelompok Tani, dan tanggungan keluarga. Sedangkan variabel usia, penyuluhan,
dan akses lembaga keuangan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
efisiensi teknis usahatani padi di lokasi penelitian.Faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai efisiensi teknis usahatani padi di luar Jawa yaitu usia,
pendidikan,dan Kelompok Tani. Sedangkan variabel tanggungan dalam keluarga,
penyuluhan, dan akses lembaga keuangan tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap efisiensi teknis usahatani padi di lokasi penelitian.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]