Densitas Gizi Dan Keterkaitannya Dengan Status Gizi Pada Anak Sdn Pekayon 16 Pagi.
View/ Open
Date
2016Author
Ekaningrum, Annisa Yuri
Sukandar, Dadang
Martianto, Drajat
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu masalah gizi yang dialami oleh anak usia sekolah adalah gizi lebih. Masalah ini meningkat dari tahun ke tahunnya baik di negara maju maupun di negara berkembang. Gizi lebih tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik namun juga berdampak pada kesehatan psikologis. Provinsi dengan prevalensi gizi lebih tertinggi berdasarkan data RISKESDAS (2013) adalah DKI Jakarta. Fenomena ini tidak hanya terdapat pada masyarakat dengan status sosial ekonomi menengah ke atas saja namun juga pada masyarakat menengah ke bawah. Penurunan daya beli membuat masyarakat mengganti makanan yang relatif mahal dengan makanan yang relatif murah harganya. Beberapa argumen menunjukkan bahwa makanan dengan harga murah biasanya merupakan makanan dengan densitas energi yang tinggi sedangkan makanan yang rendah densitas energi seperti sayur dan buah mahal biayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui densitas gizi dan faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada anak SDN Pekayon 16 Pagi. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui hubungan densitas energi makanan dengan densitas zat gizi pangan, 2) untuk mengetahui hubungan densitas energi makanan dan densitas zat gizi pangan dengan harga pangan subjek, 3) untuk mengetahui hubungan densitas energi konsumsi dan densitas asupan zat gizi dengan status sosial ekonomi, dan 4) untuk menganalisis densitas asupan zat gizi dan faktor lainnya dengan status gizi. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Mei 2016 di SDN Pekayon 16 Pagi. Subjek penelitian berjumlah 158 anak kelas 3, 4, dan 5 yang sehat, bersedia mengikuti penelitian, dan tidak menjalani upaya perbaikan makan seperti diet. Subjek dipilih berdasarkan metode penarikan sampel acak berlapis dengan alokasi proporsional. Data karakteristik anak dan karakteristik keluarga dikumpulkan dengan metode wawancara. Berat badan anak dan ibu diukur langsung menggunakan timbangan injak yang telah dikalibrasi dengan ketelitian 0.1 kg serta pengukuran tinggi badan anak dan ibu menggunakan microtoise dengan ketelitian 0.1 cm. Penyajian data menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. Analisis statistik yang digunakan adalah korelasi Spearman dan Pearson serta analisis multivariat menggunakan regresi linier berganda dengan metode Backward. Penelitian menunjukkan bahwa usia subjek berkisar antara 8-13 tahun. Rata-rata z-skor IMT/U pada laki-laki yaitu 0.126 sedangkan pada perempuan sebesar -0.096. Sebagian besar siswa/i SDN Pekayon 16 Pagi memiliki densitas asupan protein yang cukup namun rendah densitas asupan kalsium, vitamin A, dan vitamin C. Model regresi linier sederhana dengan persamaan y=13.23-3.01 Dietary Energy Density menunjukkan bahwa semakin rendah densitas energi makanan maka semakin tinggi densitas zat
gizi pangannya. Terdapat hubungan yang negatif antara densitas energi dengan harga pangan (r=-0.622). Akan tetapi, terdapat hubungan yang positif antara densitas zat gizi pangan dengan harga pangan (r=0.614). Berdasarkan konteks nilai zat gizi per unit biaya, nilai tertinggi diperoleh pada pangan nabati, pangan sayuran buah, pangan sayuran daun, dan buah-buahan. Densitas asupan zat gizi tidak berhubungan dengan status gizi dan status sosial ekonomi (p>0.05). Densitas energi konsumsi berhubungan positif dan cukup kuat dengan status gizi (r=0.402). Densitas vitamin C baik pada anak yang berasal dari keluarga dengan pendapatan per kapita bawah, menengah, dan atas masih tergolong rendah. Dari model akhir regresi linier berganda diperoleh bahwa variabel yang berhubungan terhadap status gizi adalah berat lahir, status gizi ibu, pengetahuan gizi ibu, pemberian makanan padat kurang dari 6 bulan, pemberian ASI eksklusif, tingkat kecukupan lemak, dan frekuensi konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dengan R2=0.15. Faktor yang berpengaruh sangat signifikan terhadap status gizi adalah berat lahir (p=0.001).
Collections
- MT - Human Ecology [2236]