Pola Kemunduran Viabilitas Dan Pengembangan Metode Pendugaan Vigor Daya Simpan Benih Pepaya (Carica Papaya L.).
View/ Open
Date
2016Author
Rosyad, Astryani
Suhartanto, M Rahmad
Qadir, Abdul
Metadata
Show full item recordAbstract
Keberhasilan budidaya pepaya diawali dengan penggunaan benih
berkualitas yang dapat menghasilkan buah bermutu. Mutu, jumlah dan
kesinambungan dalam penyediaan benih menjadi perhatian yang cukup penting
dalam pengembangan budidaya pepaya. Informasi mutu benih selama
penyimpanan dapat diketahui melalui penyimpanan secara aktual dan pendugaan
vigor daya simpan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode
pengusangan cepat yang efektif antara fisik dengan kimia, mempelajari
kemunduran benih selama pengusangan cepat dengan pola time series, serta
mempelajari penurunan benih selama penyimpanan aktual pada kondisi simpan
kamar (suhu 28-30°C, RH 75-78%) dan AC (suhu 18-20°C, RH 51-60%) dengan
tiga tingkat kadar air awal (7-9%, 9-11%, dan 11-13%) selama 22 minggu. Tujuan
akhirnya adalah membangun model vigor daya simpan benih.
Penelitian pengusangan cepat dan penyimpanan dilakukan pada bulan
Oktober 2015 hingga Mei 2016 di laboratorium benih, Dept AGH, IPB. Kedua
penelitian menggunakan rancangan acak lengkap tersarang dengan empat ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusangan cepat secara fisik dengan alat
IPB 77-1 MMM lebih efektif daripada pengusangan kimia dengan alat IPB 77-1
MM untuk benih pepaya. Benih pepaya mengalami penurunan viabilitas dengan
peubah daya berkecambah menjadi 80.26% dan penurunan vigor dengan peubah
indeks vigor menjadi 70.91% setelah diusangkan secara fisik selama 33 menit.
Kemunduran viabilitas benih yang disimpan selama 22 minggu dengan
peubah daya berkecambah terendah terdapat pada kombinasi perlakuan kondisi
simpan kamar dan KA awal 11-13% (DB 55.67%) serta kondisi simpan AC dan
KA awal 7-9% (DB 55.33%). Kombinasi perlakuan lainnya memiliki tingkat
viabilitas yang masih tinggi dengan kisaran DB antara 64.00-66.67%. Sedangkan
kemunduran vigor benih pada periode simpan yang sama, dengan tolok ukur
indeks vigor terendah terdapat pada kombinasi perlakuan kondisi simpan kamar
dan KA awal 11-13% (IV 22.67%), sedangkan tertinggi pada perlakuan ruang AC
dan KA awal 9-11% (IV 54.67%).
Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat korelasi yang erat antara pola
kemunduran benih pada pengusangan cepat dan penyimpanan aktual, sehingga
model pendugaan vigor daya simpan (y) berdasarkan waktu pengusangan (x)
dapat disusun dengan persamaan y = a + b expcx. Simulasi pendugaan vigor daya
simpan dengan nilai konstanta a, b, dan c serta input waktu pengusangan dapat
menduga vigor daya simpan benih selama penyimpanan aktual.
Collections
- MT - Agriculture [3781]