Induksi Perkembangan Gonad Ikan Patin Siam (Pangasianodon Hypopthalmus) Jantan Dengan Pemberian Ekstrak Cabe Jawa (Piper Retrofractum) Melalui Pakan
View/ Open
Date
2016Author
Elisdiana, Yeni
Junior, Muhammad Zairin
Soelistyowati, Dinar Tri
Widanarni
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan patin merupakan salah satu ikan konsumsi air tawar yang memiliki
permintaan yang tinggi. Pemenuhan permintaan tersebut membutuhkan
ketersediaan benih dalam jumlah masal dan berkelanjutan. Dari sisi pengadaan
benih terdapat kendala yaitu perkembangan gonad patin siam yang lambat. Oleh
karena itu perlu dilakukan induksi perkembangan gonad ikan patin siam. Bahan
yang umumnya digunakan dalam induksi perkembangan gonad ikan adalah
hormon sintetis seperti LHRH-a dan 17α-metiltestosteron. Tetapi penggunaan
hormon sintetis terutama kelompok steroid mulai dibatasi karena memiliki efek
yang tidak baik bagi biota maupun lingkungan. Oleh sebab itu, perlu digunakan
bahan alternatif yang lebih aman seperti cabe jawa. Cabe jawa merupakan salah
satu tanaman afrodisiaka yang memiliki efek hormonal. Bahan aktif yang diduga
memiliki pengaruh terhadap reproduksi adalah alkaloid piperin dan sitosterol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian ekstrak cabe jawa melalui
pakan terhadap akselerasi perkembangan gonad ikan patin siam jantan.
Penelitian ini dilakukan pada dua stadia ikan yaitu stadia juvenil dan calon
induk. Perlakuan yang diberikan meliputi ekstrak cabe jawa (ECJ) 37,5 dan 187,5
mg kg ikan-1hari-1, 17-α metiltestosteron, serta kontrol melalui pakan komersil
dengan kadar protein 30-33%. Pakan perlakuan diberikan sebanyak tiga kali sehari
selama delapan minggu dengan feeding rate sebesar 3% untuk juvenil dan 2%
untuk calon induk. Parameter uji yang diamati antara lain kelangsungan hidup,
gonadosomatic index (GSI), konsentasi testosteron darah, histologi gonad, dan
kualitas sperma meliputi kepadatan, volume, pH, spermatokrit, and motilitas
sperma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ECJ meningkatkan GSI
pada kedua stadia ikan (p<0,05). Kadar testosteron ikan yang diberi perlakuan
ECJ lebih tinggi dibandingkan kontrol pada dosis 37,5 mg kg ikan-1hari-1 untuk
juvenil dan 187,5 mg kg ikan-1hari-1 untuk calon induk(p<0,05). Hasil skoring
perkembangan gonad juvenil perlakuan ECJ 37,5 mg kg ikan-1hari-1 menunjukkan
hasil yang sama dengan 17-α metiltestosteron pada minggu kedelapan. Sebaran
spermatozoa calon induk mencapai 75% pada perlakuan ECJ dan kurang dari
50% pada kontrol. Kualitas sperma meliputi kepadatan, volume, dan motilitas,
perlakuan ECJ lebih baik daripada kontrol (p<0,05). Kadar spermatokrit pada
semua perlakuan ECJ menunjukkan hasil yang sama dengan perlakuan 17α-
Metiltestosteron (p>0,05). Jadi dapat disimpulkan ECJ yang diberikan melalui
pakan selama delapan minggu dapat meningkatkan GSI dan kadar testosteron ikan
patin siam stadia juvenil dengan dosis terbaik yaitu 37,5 mg kg ikan-1 hari-1 serta
stadia calon induk dengan dosis terbaik yaitu 187,5 mg kg ikan-1 hari-1. Selain itu
ECJ dapat meningkatkan kepadatan dan motilitas sperma calon induk patin siam.
Collections
- MT - Fisheries [3026]