Pengembangan Indeks Kepekaan Ekologi (Ike) Ekosistem Mangrove Terhadap Tumpahan Minyak
Abstract
Mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang rentan terkena
tumpahan minyak. Pembersihan tumpahan minyak yang masuk ke dalam ekosistem
mangrove sangat sulit dan membutuhkan biaya yang mahal. Indeks kepekaan
ekologi (IKE) ekosistem mangrove adalah suatu metode alternatif untuk
mengendalikan tumpahan minyak melalui upaya mencegah tumpahan minyak
memasuki kawasan ekosistem mangrove yang memiliki kepekaan yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan variable-variabel utama indeks
kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove terhadap tumpahan minyak,
mengembangkan formulasi indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove
terhadap tumpahan minyak, dan menguji coba formulasi indeks kepekaan ekologi
(IKE) ekosistem mangrove terhadap tumpahan minyak di kawasan mangrove
Segara Anakan Kabupaten Cilacap dan Pesisir Kabupaten Indramayu.
Tahapan penelitian ini meliputi perumusan variabel-variabel kunci indeks
kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove, perumusan formulasi indeks, dan
ujicoba indeks. Perumusan variabel indeks dilakukan melalui studi literatur, survei
pakar, analisis cluster, dan uji statistik. Data yang digunakan berupa data sekunder
dari berbagai laporan penelitian dan jurnal, serta data primer yang merupakan hasil
survey di Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Indramayu.
Penelitian ini menghasilkan delapan variabel kunci indeks kepekaan ekologi
(IKE) ekosistem mangrove, yang meliputi keberadaan nursery habitat (KNH), jenis
flora mangrove (JMg), umur flora mangrove (UMg), lama penggenangan pasang
(LPP), kerapatan pohon mangrove (KPM), jumlah jenis flora mangrove (JJM),
keberadaan flora mangrove yang dilindungi (KML), dan keberadaan fauna yang
dilindungi (KFL). Formulasi IKE ekosistem mangrove yang terbentuk berdasarkan
variabel-variabel kunci dan pembobotan berdasarkan nilai rangking adalah:
Indeks kepekaan ekologi (IKE) ekosistem mangrove ini mampu memenuhi
kriteria indeks yang baik, antara lain: (1) variabel-variabel indeks ini mampu
mewakili karakteristik ekosistem mangrove (lingkungan, flora, fauna, dan fungsi
ekologi); (2) indeks ini memiliki kemampuan menilai kepekaan ekologi ekosistem
mangrove dengan baik, terbukti pada ujicoba menggunakan data sekunder indeks
ini mampu membedakan tingkat kepekaan ekosistem mangrove dalam empat
kategori, yaitu kurang peka, cukup peka, peka, dan sangat peka; dan (3) formulasi
indeks sederhana sehingga mudah untuk digunakan. Kapasitas indeks ini mampu
menilai berbagai karakteristik ekosistem mangrove, sehingga indeks ini dapat
diterapkan pada seluruh lokasi mangrove di Indonesia.
Hasil penelitian ini juga menggambarkan sebaran indeks kepekaan ekologi
(IKE) ekosistem mangrove di Kabupaten Indramayu tergolong peka dan Kabupaten
Cilacap tergolong peka dan sangat peka. Keberadaan ekosistem mangrove dengan
tingkat kepekaan ekologi yang tinggi di Kabupaten Cilacap dan Indramayu
IKEem=0,18KNH+0,12JMg+0,15 UMg+0,13LPP+0,09KPM+0,09JJM
+0,10KML+0,13KFL
membutuhkan upaya pencegahan terjadinya tumpahan minyak sehingga tidak
menimbulkan kerugian ekologi dan juga kerugian ekonomi yang tinggi.
Pengendalian tumpahan minyak berbasis pada nilai indeks kepekaan ekologi
(IKE) ekosistem mangrove, maka kebijakan pengendalian tumpahan minyak di
ekosistem mangrove mengutamakan aspek pencegahan dan penanggulangan
tumpahan minyak secara efektif. Aspek pencegahan mengandung arti perencanaan
aktivitas mencegah terjadinya tumpahan minyak pada kegiatan-kegiatan yang
berpotensi menimbulkan tumpahan minyak. Aspek penanggulangan yang efektif
merupakan kegiatan merespon secara cepat untuk mencegah penyebaran minyak
dan melakukan pencucian minyak pada daerah yang tercemari secara efektif.