Penentuan Dosis Optimum Pemupukan N, P, Dan K Pada Sorgum (Sorghum Bicolor [L.] Moench) Dengan Metode Multinutrient Response
Abstract
Sorghum bicolor adalah nama ilmiah dari sorgum yang merupakan salah satu tanaman pangan. Semua bagian dari biji sampai akar tanaman sorgum dapat dimanfaatkan. Selain itu, tanaman ini memiliki daya adaptasi yang luas tetapi produksinya masih rendah sebesar 1-3.5 ton ha-1 di Indonesia. Namun, budidaya sorgum di Indonesia masih terbatas karena kurangnya informasi mengenai manfaat, benih bermutu, dan teknologi budidaya. Salah satu yang menjadi perhatian adalah pemberian pemupukan yang tepat untuk meningkatkan produksi dan memberikan keuntungan yang maksimum. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pilihan rekomendasi dosis pupuk N, P, dan K yang optimum dan dosis maksimum pupuk N, P, dan K agar pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum maksimum.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2015 di lahan Cikarawang, Darmaga, Bogor dengan metode multinutrient response. Masing-masing percobaan untuk N, P dan K dievaluasi dengan tingkat dosis pupuk berbeda dengan rancangan kelompok lengkap teracak sebanyak tiga ulangan. Dosis pupuk yang digunakan adalah 0, 50, 100, 150, dan 200% dari dosis acuan (100% N = 120 kg ha-1 N, 100% P = 36 kg ha-1 P2O5, 100% K = 90 kg ha-1 K2O). Aplikasi pupuk N dan K diberikan tiga tahap yaitu 40% saat tanam, 30% saat 30 HST dan 30% saat 45 HST. Pupuk P diberikan satu tahap yaitu 100% saat tanam. Panen dilakukan saat berumur 100-101 HST.
Hasil relatif dari sorgum (y) mengalami peningkatan secara kuadratik dengan persamaan y = -0.0015x2 + 0.4011x + 67.571 untuk N, y = -0.0012x2 + 0.2917x + 78.457 untuk P2O5 dan y = -0.001x2 + 0.2777x + 74.457 untuk K2O. Dosis maksimum yang didapatkan adalah 160.4N ; 43.7 P2O5 ; 124.9 K2O kg ha-1. Pilihan rekomendasi berdasarkan ambang batas P (tanpa P) adalah 36.7 N ; 0.0 P2O5 ; 13.7 K2O kg ha-1, ambang batas K (tanpa K) adalah 22.0 N ; 0.0 P2O5 ; 0.0 K2O kg ha-1, dan tidak diperlukan pupuk untuk ambang batas N. Dosis pupuk optimum berdasarkan hasil yang dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan berdasarkan analisis ekonomi sehingga dosis optimum menjadi 160.4 N ; 43.7 P2O5 ; 124.9 K2O kg ha-1.
.
Collections
- MT - Agriculture [3781]