Indikator Pengelolaan Perikanan Kurisi (Nemipterus Japonicus) Dengan Prinsip Kehati-Hatian
View/ Open
Date
2016Author
Achmad, Nurilmi
Yonvitner
Kamal, Mohammad Mukhlis
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan kurisi merupakan ikan ekonomis penting karena biasa dimanfaatkan masyarakat dalam perdagangan sehari-hari dalam bentuk segar maupun olahan. Tingginya permintaan akan ikan tersebut menyebabkan eksploitasi meningkat. Hal inilah yang mendorong perlunya suatu pengelolaan sumberdaya ikan kurisi yang sesuai melalui kajian stok berdasarkan aspek biologi reproduksi dan dinamika populasi sebagai dasar pengelolaan sumberdaya perikanan dengan pendekatan kehati-hatian. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji status populasi ikan kurisi di perairan Selat Sunda meliputi pendugaan hubungan bobot panjang, pendugaan laju mortalitas dan laju eksploitasi.
Analisis yang digunakan meliputi, hubungan panjang berat, faktor kondisi, sebaran frekuensi panjang, pertumbuhan, ukuran pertama kali matang gonad, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG), diameter telur dan fekunditas. Sedangkan aspek dinamika populasi meliputi pengkajian stok ikan dengan menggunakan data hasil tangkapan, upaya penangkapan serta hasil tangkapan per satuan upaya (CPUE), MSY, mortalitas serta laju eksploitasi ikan kurisi.
Hasil analisis didapatkan bahwa nisbah kelamin ikan kurisi jantan lebih kecil dibandingkan betina. Ikan kurisi yang tertangkap didominasi TKG I dan II (belum matang gonad). Ikan kurisi memiliki tipe pemijahan total spawner. Pola pertumbuhan ikan kurisi jantan dan betina adalah alometrik negatif. Ikan kurisi jantan lebih cepat mencapai matang gonad dibandingkan dengan betina. Ikan kurisi di Perairan Selat Sunda diduga telah mengalami tangkap lebih dengan laju eksploitasi yang telah melebihi laju eksploitasi maksimum sebesar 0,5. Model produksi surplus yang digunakan yaitu model fox dengan nilai MSY 1201 ton per tahun dengan upaya penangkapan maksimum 2802 trip.
Collections
- MT - Fisheries [3011]