Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata Berkelanjutan Di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor
View/ Open
Date
2016Author
Adriani, Hanni
Makalew, Afra Dn
Nurisjah, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki berbagai macam sumberdaya alam dan sumberdaya sosial. Hal ini membuat Indonesia memiliki banyak tempat sebagai area tujuan rekreasi dan wisata, namun hal ini tidak hanya menyebabkan berbagai dampak positif saja tetapi juga dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis kondisi ekologis lanskap, kondisi visual lanskap, akseptibilitas masyarakat terhadap pengembangan wisata kawasan, karakteristik dan preferensi wisatawan, dan menyusun rencana pengembangan kawasan wisata berkelanjutan.
Kecamatan Cisarua menjadi lokasi studi penelitian yang merupakan bagian dari kawasan wisata pegunungan Puncak yang terkenal di Jawa Barat. Kecamatan Cisarua memiliki luas total area 66.72 km2. Data penelitian diperoleh dari pengamatan lapang, data terpublikasi, data dari dinas/pemerintah yang terkait, kuesioner pada mahasiswa arsitektur lanskap, dan wawancara langsung kepada masyarakat lokal dan wisatawan yang berkunjung. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara statistik dengan menggunakan metode pembobotan dan skoring terhadap kriteria pada peubah yang dinilai, dianalisis secara spasial menggunakan metode Geographic Information System (GIS), dan dianalisis secara visual menggunakan metode Scenic Beauty Estimation (SBE).
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa untuk menjamin keberlanjutan kawasan wisata di Kecamatan Cisarua maka dikembangkan menjadi tiga zona pengembangan, yaitu zona pengembangan wisata alami seluas 38.67 km2 (58.0%), zona pengembangan wisata cukup potensial 14.32 km2 (21.4%), dan zona pengembangan wisata sangat potensial 13.73 km2 (20.6%). Hasil analisis kualitas visual terhadap lanskap kawasan wisata menunjukkan preferensi visual responden paling tinggi pada pemandangan yang didominasi oleh pegunungan, perbukitan, dan vegetasi alami, sedangkan preferensi visual dengan nilai rendah memiliki karakteristik lanskap yang didominasi oleh bangunan yang tidak tertata. Hasil analisis akseptibilitas masyarakat terhadap wisata di Kecamatan Cisarua menunjukan bahwa tingkat akseptibilitas masyarakat yang tinggi akan mendukung terhadap pariwisata yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka, kemudian dari analisis preferensi wisatawan dipilih model wisata alam dan kegiatan yang mengisi waktu luang (leisure) dalam bentuk wisata berkelompok. Agroekowisata merupakan bentuk wisata yang sesuai untuk dikembangkan yang dapat mengakomodasi keinginan masyarakat, wisatawan dan juga mendukung keberlanjutan kawasan wisata Kecamatan Cisarua. Aspek legal yang terkait dengan wisata dan lingkungan harus diperhatikan untuk melestarikan kawasan wisata di Kecamatan Cisarua, yaitu UU RI No 5 tahun 1990, UU RI No 32 tahun 2009, UU RI No 10 tahun 2009, Perpres No 54 tahun 2008, Perda No 4 tahun 2007, Perda No 19 tahun 2008, dan Perbup No 35 tahun 2014.
Collections
- MT - Agriculture [3772]