Estimasi Panjang Badan Berdasarkan Panjang Tibia Dan Panjang Ulna Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kota Bogor
View/ Open
Date
2016Author
Rukmana, Erni
Briawan, Dodik
Ekayanti, Ikeu
Metadata
Show full item recordAbstract
Kesulitan pengukuran panjang badan pada saat dilapangan adalah anak mengalami keadaan takut dan tegang. Panjang dan tinggi badan juga biasanya tidak bisa diperoleh atau tidak reliabel dalam anak-anak yang dirawat di rumah sakit atau gangguan akibat penyakit. Ukuran pengganti dari panjang dan tinggi badan dan pengukuran yang mudah sangat diperlukan untuk memperkirakan panjang badan untuk memantau pertumbuhan linier. Estimasi panjang badan dapat menggunakan bagian lain tubuh dari manusia yaitu panjang tibia dan panjang ulna. Panjang tibia diukur dari sendi lutut ke sendi pergelangan kaki kiri, sedangkan panjang ulna diukur dari ujung siku sampai pertengahan dari tulang yang menonjol di pergelangan tangan lengan kiri.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan estimasi panjang badan berdasarkan panjang tibia dan panjang ulna pada anak usia 6-24 bulan. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis gambaran karakteristik dan perbedaan subjek dengan panjang badan, panjang tibia, dan panjang ulna, (2) Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan panjang badan, panjang tibia, dan panjang ulna, (3) Menganalisis estimasi panjang badan dengan panjang tibia, (4) Menganalisis estimasi panjang badan dengan panjang ulna, (5) Menganalisis estimasi panjang badan dengan panjang tibia dan panjang ulna.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai dengan Maret 2016 di wilayah Kota Bogor, Provinsi Jawa Tengah. Subjek penelitian berjumlah 266 anak balita yang dipilih secara acak di wilayah Puskesmas Sindang Barang. Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah ibu yang mempunyai anak usia 6-24 bulan bersedia mengikuti penelitian, anak usia 6-24 bulan yang sehat, tidak cacat (tidak mengalami penyakit skoliosis, cerebral palsy, dan cedera punggung, kaki dan tangan yang parah), tidak mengkonsumsi obat pertumbuhan, tidak demam saat kunjungan studi. Satu anak per ibu untuk menghindari kluster pengaruh dari karakteristik demografi sosial dan genetika di rumah yang sama. Data dikumpulkan dengan cara wawancara kuesioner dan pengukuran panjang badan menggunakan alat papan pengukur (infantometer 0.1 cm), panjang tibia menggunakan pita pengukur (0.1 cm), dan panjang ulna menggunakan penggaris (0.1 cm). Analisis statistik yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji beda Independent T-test, Anova, Paired T-test dan korelasi Pearson, dan analisis mulitivariat menggunakan regresi linier sederhana dan berganda.
Rata-rata panjang badan, panjang tibia, dan panjang ulna hampir sama pada karakteristik subjek, kecuali pada kelompok subjek yang dibagi menurut usia yaitu 6-11 bulan (31.6%) dan usia 12-24 bulan (68.4%) dan panjang badan lahir yaitu <48 cm (24.8%) dan ≥48 cm (75.2%). Mayoritas etnis orang tua dari anak usia 6-24 bulan berasal dari sunda (79.3%).
Faktor faktor yang berhubungan dengan panjang badan, panjang tibia, dan panjang ulna adalah usia, berat badan lahir dan pendapatan. Hubungan korelasi
v
berat badan lahir dan pendapatan dengan panjang badan, panjang tibia, dan panjang ulna dinilai lemah (r = 0.00-0.19). Korelasi yang dihasilkan berat badan lahir dengan panjang badan dan panjang tibia yaitu r = 0.13 serta panjang ulna r = 0.16; dan korelasi pendapatan dengan panjang badan, panjang tibia, dan panjang ulna secara berturut-turut yaitu nilai r = 0.13, r = 0.14, dan r = 0.13. Korelasi usia dengan panjang badan (r = 0.89), panjang tibia (r = 0.84), dan panjang ulna ( r = 0.77) mempunyai hubungan korelasi yang kuat. Hasil korelasi menunjukkan bahwa panjang tibia ( r = 0.92) dan panjang ulna (r = 0.89) mempunyai hubungan dan korelasi yang kuat dengan panjang badan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa panjang tibia dan panjang ulna dapat menjadi estimasi dengan panjang badan, nilai R2 = 0.85 dan SEE = 2.15 untuk panjang tibia, dan panjang ulna dengan nilai R2 = 0.80 dan SEE = 2.48. Estimasi panjang badan dari kedua pengukuran yaitu panjang tibia dan panjang ulna menghasilkan nilai R2 lebih besar dibandingkan dengan satu pengukuran yaitu dengan nilai R2 = 0.89 dan SEE = 1.84. Jika panjang badan tidak diperoleh dari pengukuran menggunakan alat papan pengukur, panjang tibia dan panjang ulna dapat menjadi alternatif pengukuran yang handal dengan menggunakan alat sederhana yaitu pita pengukur dan penggaris.
Collections
- MT - Human Ecology [2236]