Strategi Alokasi Anggaran Untuk Mengurangi Ketimpangan Pembangunan Manusia Di Kota Depok
View/ Open
Date
2016Author
Aini, Dewi Nur
Harianto
Puspitawati, Herien
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan manusia menjadi penting di era keterbukaan dan kompetisi
saat ini. Kebijakan yang fokus pada pembangunan manusia memainkan peran
penting dalam pembangunan yang berkelanjutan, karena dampak langsung dan
efek umpan balik dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi, namun
kesenjangan gender di bidang pendidikan dan pekerjaan berakibat menurunkan
pertumbuhan ekonomi. Kesehatan dan pendidikan menjadi dasar pembentuk
kemampuan manusia sebagai inti dari pembangunan. Tersedianya layanan
kesehatan dan pendidikan yang murah dan berkualitas akan meningkatkan modal
manusia sehingga berdampak pada tingginya produktifitas dan meningkatnya
ekonomi. Selain itu efisiensi pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan dan
pendidikan berperan mempertahankan perbaikan positif pembangunan manusia.
Pencapaian IPM Kota Depok tinggi namun menunjukkan adanya
kesenjangan diantara kecamatan yang ada. Selain itu keberhasilan pembangunan
sumberdaya manusia belum diikuti dengan keberhasilan pembangunan gender.
Komitmen dan partisipasi aktif pemerintah daerah menjadi garda depan
peningkatan kualitas pembangunan manusia dan kesetaraan gender. Wujud
komitmen pemerintah daerah dapat direalisasikan melalui alokasi belanja daerah
di bidang kesehatan dan pendidikan yang merupakan urusan wajib pelayanan
dasar sebagaimana diatur dalam UU No 23 Tahun 2014. Dibutuhkan strategi yang
tepat agar alokasi belanja daerah dapat mengurangi ketimpangan IPM dan
kesenjangan gender.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1)menganalisis tingkat ketimpangan
pendapatan antar kecamatan; 2)menganalisis tingkat kemajuan perekonomian;
3)menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian IPM;
4)merumuskan strategi alokasi anggaran kesehatan dan pendidikan untuk
mengurangi ketimpangan pembangunan manusia di Kota Depok.
Hasil pengujian Iw menunjukkan tingkat kesenjangan pendapatan antar
kecamatan di Kota Depok berfluktuasi pada periode yang diobservasi, namun
tetap dalam tingkat kesenjangan yang tinggi dengan nilai Iw diatas 0.5.
Meningkatnya kesenjangan kecamatan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi
dan PDRB per kapita.
Penggolongan kecamatan kedalam tipologi Klassen maupun tipologi daerah
dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu
menghasilkan capaian pembangunan manusia yang tinggi pula. Tingginya
pertumbuhan ekonomi belum sepenuhnya dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui distribusi pendapatan yang lebih merata dan meningkatnya
kualitas pembangunan manusia.
Hasil analisis regresi menunjukkan dari sembilan variabel yang diasumsikan
berpengaruh terhadap variasi pencapaian IPM, hanya lima variabel yang
signifikan berpengaruh terhadap variabel IPM. Sarana pendidikan sekolah dasar,
kepadatan penduduk dan PDRB per kapita berpengaruh positif dan signifikan
terhadap IPM, sedangkan rasio guru murid sekolah dasar dan rasio guru murid
sekolah menengah atas/kejuruan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IPM.
Seluruh variabel bebas secara serempak mampu menjelaskan pengaruhnya
terhadap variabel terikat (IPM) dengan tingkat kepercayaan 99.93%, sedangkan
0.07% sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Analisis SWOT urusan kesehatan dan pendidikan mengidentifikasi lima
kekuatan, enam kelemahan, lima peluang dan lima ancaman. Rumusan beberapa
alternatif strategi selanjutnya diurutkan berdasarkan jumlah nilai skor tertinggi.
Strategi yang mempunyai nilai skor tertinggi menjadi strategi prioritas pertama.
Hasil penilaian responden baik pada urusan kesehatan maupun urusan pendidikan,
strategi prioritas pertama adalah strategi strength-opportunity dengan
memanfaatkan kekuatan internal yang dimiliki Pemerintah Kota Depok untuk
menangkap peluang eksternal. Pemerintah Kota Depok dapat meningkatkan
kinerja urusan kesehatan dan pendidikan melalui alokasi anggaran secara tepat
arah, tepat sasaran dan tepat waktu pelaksanaan, serta memanfaatkan secara
maksimal dukungan Pemerintah Pusat dan peran serta masyarakat, untuk
mengontrol kualitas layanan kesehatan dan pendidikan serta distribusi hasil-hasil
pembangunan di bidang kesehatan dan pendidikan secara lebih merata.
Collections
- MT - Professional Master [880]