Prediksi Cadangan Airtanah Di Daerah Aliran Sungai Cisadane
View/ Open
Date
2016Author
Prasetya, Dimas Ardi
Waspodo, Roh Santoso Budi
Saptomo, Satyanto Krido
Metadata
Show full item recordAbstract
Air sangat penting untuk kebutuhan manusia. Sumber air bersih yang
dapat digunakan hanya 2.5 % dari keseluruhan air yang tersedia di bumi, dan 12
% berasal dari airtanah. Potensi airtanah sulit untuk diketahui, sebagai dapaknya
teknik ivestigasi terbentuknya dan pergerakan airtanah perlu dikembangkan. Salah
satu teknik investigasi dengan menggunakan geolistrik.
Geolistrik merupakan salah satu metode untuk investigasi airtanah. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi litologi batuan dan ketebalan
posisi akuifer di lokasi penelitian, menentukan nilai konduktivitas hidrolik dan
memprediksi potensi cadangan airtanah di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane.
Penelitian dibagi menjadi beberapa tahap, diantaranya pengumpulan dan
analisis data. Data geolistrik yang diperoleh diproses dengan menggunakan
metode Schlumberger. Dan digunakan untuk menganalisa tipe dan kedalaman
lapisan batuan. Disamping itu, data hasil pengolahan digunakan untuk
menentukan posisi akuifer bebas dan akuifer tertekan. Jejaring aliran
mengindasikan skema pergerakan aliran airtanah. Jejaring airtanah ditentukan
dengan menggunakan software Surfer. Analisa batuan digunakan nilai dari
tahanan jenis dengan menggunakan bantuan software Progress Version 3.0.
Formasi geologi DAS CIsadane terdiri dari Qa, Qav, Tmb, Tpg, Tpss, QTvb, Qv,
Qvas yang merupakan formasi dominan di DAS Cisadane, formasi ini banyak
didominasi oleh kerakal, kerikil, lempung berpasir serta lempung dari endapan
sungai. Formasi geologi ini menunjukkan adanya pergerakan air yang berada di
dalam tanah. Cekungan airtanah merupakan unit hidrogeologi yang berisi satu
akuifer besar atau beberapa akuifer yang saling terhubung. Ketebalan akuifer
memiliki beberapa variasi. Variasi ketebalan rata-rata akuifer bebas sebesar 30 m
dengan kedalaman pada kisaran 2 - 9.2 m bawah muka tanah. Ketebalan rata-rata
akuifer tertekan 38 m dengan kadalaman pada kisaran 30.2-68.83 bawah muka
tanah.
Hasil perhitungan cadangan airtanah ditentukan dengan menggunakan
metode geolistrik dan Hukum Darcy. Ketebalan lapisan akuifer diperoleh dari
rata-rata ketebalan lapisan akuifer di lokasi penelitian. Konduktivitas hidrolik
suatu tanah atau batu tergantung dari beberapa faktor fisik, seperti porisitas,
ukuran partikel dan distribusinya serta bentuk ukuran partikel. Rata-rata
konduktivitas hidrolik sebesar 19.8 m/hari untuk akuifer bebas dan 51.1 m/hari
untuk akuifer tertekan yang digunakan untuk proses perhitungan. Dari
perhitungan didapatkan hasil prediksi cadangan airtanah sebesar 2.55 m3/hari
untuk airtanah bebas dan 8.43 m3/hari untuk airtanah tertekan.
Collections
- MT - Professional Master [880]