Bioaksesibilitas Nanoemulsi Vitamin A Dari Minyak Jagung Dan Minyak Kelapa Murni Serta Aplikasinya Sebagai Fortifikan Pada Flake Singkong
View/ Open
Date
2016Author
Nilamsari, Astya Rizki
Suyatma, Nugraha Edhi
Palupi, Nurheni Sri
Hoerudin
Metadata
Show full item recordAbstract
Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan salah satu masalah malnutrisi di
Indonesia. Penanganan KVA dapat dilakukan dengan fortifikasi pada produk
pangan. Singkong merupakan salah satu komoditi terbesar yang dihasilkan oleh
petani Indonesia. Pembuatan flake dengan bahan utama singkong dapat menjadi
media fortifikasi vitamin A. Sifat vitamin A yang larut lemak bertentangan
dengan sifat bahan baku flake yang larut air. Emulsifikasi melarutkan vitamin A
dalam air dapat membantu mencampurkan vitamin A dalam produk berbasis air.
Nanoemulsi vitamin A, dapat meningkatkan bioaksesibilitas vitamin A. Nilai
bioaksesibilitas akan mempengaruhi nilai bioavailabilitas, karena berbanding
lurus. Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai bioaksesibilitas adalah jenis
minyak pembawa dan jenis emulsifier.
Penelitian ini menggunakan minyak kelapa murni (VCO) dan minyak
jagung sebagai minyak pembawa. Tween 20 dengan konsentrasi 3% dan 6%
digunakan sebagai emulsifier. Nanoemulsi vitamin A digunakan sebagai fortifikan
dalam flake singkong untuk menjadi salah satu solusi KVA di Indonesia yang
berbasis pangan sumber daya lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bioaksesibilitas nanoemulsi vitamin A terbaik yang dipengaruhi oleh
jenis minyak pembawa dan konsentrasi emulsifier serta pengaplikasiannya pada
flake singkong.
Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, tahap pertama adalah untuk
pembuatan nanoemulsi vitamin A beserta pengujiannya meliputi uji stabilitas baik
fisik dan kimia, serta profil nanoemulsi vitamin A. Tahap kedua adalah pengujian
bioaksesibilitas nanoemulsi vitamin A menggunakan metode in vitro. Tahap
ketiga adalah aplikasi nanoemulsi vitamin A sebagai fortifikan pada flake
singkong.
Hasil penelitian menunjukkan ukuran terkecil nanoemulsi vitamin A
adalah 115.60 nm dengan VCO sebagai minyak pembawa dan ukuran terbesar
nanoemulsi vitamin A adalah 144.36 nm dengan minyak jagung sebagai minyak
pembawa. Uji stabilitas secara fisik dan kimia menunjukkan bahwa selama
penyimpanan lima hari dengan metode freeze thaw nanoemulsi vitamin A tetap
stabil. Pengujian bioaksesibilitas nanoemulsi vitamin A dengan metode in vitro
menunjukkan bahwa menggunakan jenis minyak yang berbeda memiliki hasil
ragam yang berbeda nyata berbeda nyata (p<0.05) dengan nilai p 0.018. Tahapan
fortifikasi nanoemulsi vitamin A dalam flake singkong dapat memenuhi standar
fortifikasi vitamin A dalam produk jenis cereal. Berdasarkan uji tekstur untuk
semua formula flake singkong memiliki hasil ragam yang tidak berbeda nyata
(p>0.05), sedangkan flake singkong dengan penambahan nanoemulsi vitamin A
secara keseluruhan dapat diterima oleh panelis melalui uji organoleptik.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2271]