Pengaruh Penambahan Timbal Terhadap Pertumbuhan Dan Adaptabilitas Semai Samama Dan Akasia Pada Media Tailing
Abstract
Timbal (Pb) adalah salah satu unsur logam berat paling beracun dan
berbahaya yang berpotensi mencemari lingkungan hidup. Pertambangan
sumberdaya mineral merupakan salah satu industri yang berpotensi menyebabkan
pencemaran Pb melalui limbah tailing yang dihasilkan. Akumuluasi logam berat
seperti Pb dapat menyebabkan dampak buruk bagi makhluk hidup dan lingkungan.
Fitoremediasi merupakan salah satu metode yang dapat diaplikasikan dalam
mengurangi atau menghilangkan unsur pencemar seperti Pb dari lingkungan.
Syarat tanaman sebagai agen fitoremediasi adalah memiliki pertumbuhan yang
cepat, biomassa yang tinggi, dan adaptabilitas yang baik terhadap logam berat.
Informasi jenis tanaman kehutanan berupa pohon yang adaptif dan mampu
mengakumulasi logam Pb masih sedikit. Samama (Anthocephalus macrophyllus)
dan akasia (Acacia mangium) merupakan jenis pohon pionir, fast growing, dan
mampu tumbuh pada kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Kedua jenis
ini sering digunakan dalam kegiatan revegetasi pada lahan-lahan pasca tambang.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh Pb
terhadap kedua jenis ini. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh
penambahan Pb terhadap pertumbuhan semai samama dan semai akasia pada
media tailing serta menganalisis adaptabilitas semai samama dan akasia dalam
mengakumulasi Pb.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Pb pada media tailing
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan adaptabilitas semai samama dan
semai akasia. Semai samama dan akasia memiliki pertumbuhan dan adaptabilitas
yang relatif baik terhadap Pb hingga konsentrasi 900 mg Pb/kg tailing, dimana
biomassa yang dihasilkan berturut-turut adalah 20.65 g dan 9.93 g serta indeks
toleransi (IT) kedua jenis tanaman memiliki nilai > 100%. Semai samama
memiliki kemampuan mengakumulasi Pb hingga 359.88 mg/kg, sedangkan semai
akasia mampu mengakumulasi Pb hingga 460.78 mg/kg. Semai samama memiliki
kemampuan menstraslokasikan Pb dari jaringan akar ke pucuk lebih tinggi
daripada semai akasia. Sementara itu, semai akasia memiliki kemampuan
mengakumulasi Pb pada zona perakaran lebih tinggi daripada semai samama.
Kedua jenis tanaman kehutanan ini memiliki potensi yang baik sebagai tanaman
fitoremediasi Pb.
Collections
- MT - Forestry [1412]