Pengaruh Kearifan Lokal Masyarakat Adat Kampung Naga Terhadap Pengelolaan Hutan
Abstract
Kearifan lokal, nilai, norma, dan aturan-aturan masyarakat adat yang bermukim di sekitar hutan mempunyai relasi yang kuat dengan kelestarian hutan di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan, pertama, menganalisis sejauh mana kearifan lokal masyarakat Kampung Naga berperan terhadap perlindungan dan pengelolaan hutan. Kedua, menganalisis strategi nafkah komunitas Kampung Naga. Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, proses ajar kearifan lokal di Kampung Naga, berlangsung melalui dua saluran. Saluran pertama melalui ruang keluarga atau rumah tangga. Saluran kedua berlangsung melalui ruang kampung. Dalam ruang keluarga/rumah tangga berlangsung proses ajar tentang perilaku sehari-hari, cara berpakaian, cara memasak, hingga cara budidaya padi. Pemimpin adat, sesepuh, dan ustadz tidak banyak berperan di ruang ini. Di dalam ruang kampung berlangsung proses ajar tentang upacara adat, cara pemanfaatan hutan, cara budidaya di kawasan hutan, hingga pembangunan rumah. Mereka yang berperan besar dalam proses ajar ini adalah pemimpin adat, sesepuh, menyusul terakhir adalah warga komunitas Kampung Naga. Hasil yang kedua, dengan berbagai luas penguasaan lahan, sektor pertanian (on farm) masih memberikan sumbangan terbesar terhadap pendapatan total rumah tangga (>65 persen). Mata pencaharian warga umumnya merupakan perpaduan dari usaha tani (on farm), usaha anyaman bambu (off farm), dan jasa secara terbatas (pedagang, atau buruh).