Evaluasi Efektivitas Dan Strategi Pengembangan Program Sarjana Membangun Desa
View/ Open
Date
2016Author
Refita, Yelly
Siregar, Hermanto
Suroso, Arif Imam
Metadata
Show full item recordAbstract
Program Sarjana Membangun Desa (SMD) merupakan suatu program Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian dengan menempatkan para lulusan perguruan tinggi bidang peternakan dan kesehatan hewan di kelompok ternak guna mengatasi kendala rendahnya kualitas SDM peternakan di pedesaan melalui transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dari perguruan tinggi dan lembaga penelitian. Program SMD sudah dilaksanakan sejak tahun 2007 dengan total kelompok penerima program 2.694 kelompok SMD.Namun sejauh ini dampak program SMD belum dapat meningkatkan kesejahteraan anggota kelompoknya.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan program SMD. Evaluasi dilakukan melalui analisis kesesuaian potensi daerah penerima program SMD, evaluasi efektivitas program SMD hingga merumuskan strategi pengembangan program SMD.
Analisis kesesuaian potensi daerah penerima program SMD dilakukan dengan analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis (SSA). Evaluasi Context, Input, Process, Product (CIPP) digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program SMD, sedangkan perumusan strategi pengembangan program SMD dilakukan dengan Analitical Hierarchy Process (AHP).
Hasil analisis LQ dan SSA menunjukkan bahwa program SMD dilaksanakan belum sesuai dengan potensi daerah penerimanya. Sebanyak 55,48% kabupaten penerima program SMD bukan wilayah basis peternakan, dan 55,59% tidak memiliki daya saing kompetitif pada sub sektor peternakan. Evaluasi efektivitas program SMD memperlihatkan bahwa program SMD belum efektif dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Faktor penghambat yang menyebabkan belum efektifnya Program SMD adalah belum adanya rencana kerja strategis, selain pemerintah pusat, peran lembaga lain dinilai masih kurang, terutama dalam proses seleksi dan pendampingan, anggaran pendampingan tidak tersedia di dinas kabupaten/kota dan perguruan tinggi, tokoh masyarakat belum dilibatkan dalam pelaksanaan program SMD, perencanaan bersifat top down, serta belum efektifnya proses pelaporan, monitoring dan evaluasi.Berdasarkan analisis AHP, strategi yang merupakan prioritas utama dalam peningkatan efektivitas program SMD adalah melalui penguatan sumberdaya manusia SMD dan kelompok ternak. Strategi ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan penyuluhan.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]