Show simple item record

dc.contributor.advisorKoesmaryono, Yonny
dc.contributor.advisorHidayati, Rini
dc.contributor.authorSofyan, Devied Apriyanto
dc.date.accessioned2016-10-13T02:22:04Z
dc.date.available2016-10-13T02:22:04Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81702
dc.description.abstractWilayah pantai utara Jawa merupakan lumbung beras nasional yang juga merupakan wilayah endemis hama tanaman padi Wereng batang coklat (WBC). WBC merupakan hama utama tanaman padi yang serangannya dapat menyebabkan penurunan produksi padi dalam skala luas sehingga merugikan petani. Upaya peningkatan produksi dilakukan dengan memproteksi padi dari serangan WBC secara dini. Kelimpahan populasi WBC di pertanaman padi dipengaruhi oleh faktor cuaca. Indikasi awal kelimpahan populasi WBC di pertanaman dapat dilihat dari jumlah WBC yang tertangkap lampu perangkap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan parameter faktor cuaca terhadap kelimpahan populasi WBC tangkapan lampu perangkap dengan uji statistik dan menyusun model prediksi menggunakan perangkat lunak Dymex. Metode analisis statistik yang digunakan untuk menilai pengaruh dari masing-masing faktor cuaca terhadap dinamika populasi WBC adalah analisis korelasi dan regresi linier berganda. Masalah multikolinearitas antar faktor cuaca yang berpengaruh dianalisis menggunakan metode regresi komponen utama. Curah hujan, kelembaban minimum dan hari hujan memiliki korelasi kuat terhadap dinamika populasi WBC pada periode musim tanam ataupun diluar periode musim tanam. Persamaan regresi yang dihasilkan dalam uji statistik cukup baik dalam menggambarkan hubungan antara kelimpahan populasi WBC tangkapan lampu dengan peningkatan curah hujan dan kelembaban minimum yang fluktuatif di lapangan. Nilai koefisien determinasi yang dihasilkan adalah R2 = 41.8% tanpa faktor koreksi musim tanam dan R2 = 65.5% dengan faktor koreksi musim tanam. Hasil kalibrasi data luaran model Dymex dan data observasi menunjukan korelasi positif yang kuat dengan nilai koefisien determinasi R2=70.5%. Nilai tersebut memiliki arti bahwasannya model sudah cukup baik dalam menggambarkan kelimpahan populasi WBC di lapangan. Pada validasi data luaran model dan data obeservasi, nilai R2 yang dihasilkan lebih rendah yaitu sebesar 37.4%. Meskipun nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan hasil kalibrasi, namun nilai ini masih dapat dikatakan cukup baik dalam menggambarkan hubungan kelimpahan populasi WBC dengan faktor cuaca. Uji kehandalan model hasil validasi menghasilkan nilai RMSE sebesar 1.8, hasil ini cukup baik menunjukkan kemampuan model menggambarkan pola kelimpahan yang terjadi di lapangan. Pendekatan distribusi normal antara data luaran model dengan data observasi juga menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara model dengan observasi, dengan kata lain model cukup baik memprediksi data hasil observasi. Tingkat akurasi model masih dapat ditingkatkan dengan mengeksplorasi interaksi antara WBC dan tanaman inang, luasan wilayah serta parasitasi musuh alami, menjadi variabel yang dapat ditambahkan sebagai input dalam model Dymex. Hal ini akan menjadikan model lebih kompleks, namun dapat mencerminkan kondisi nyata populasi WBC di lapangan sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu untuk merumuskan perencanaan dan manajemen pola pengendalian WBC secara terpadu pada kondisi cuaca saat ini dan masa depan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricutural University (IPB)id
dc.subject.ddcBeverage plantsid
dc.subject.ddcCacaoid
dc.titleAnalisis Pengaruh Faktor Cuaca Terhadap Dinamika Populasi Wereng Batang Coklat (Nilaparvata Lugens Stal).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddinamika populasiid
dc.subject.keyworddymexid
dc.subject.keywordkelimpahanid
dc.subject.keywordlampu perangkapid
dc.subject.keywordwereng batang coklatid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record