Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Wanita Wirausaha Kerupuk Udang Di Provinsi Jambi.
View/ Open
Date
2016Author
Martauli, Elvin Desi
Baga, Lukman Mohammad
Fariyanti, Anna
Metadata
Show full item recordAbstract
Usaha kerupuk udang di Jambi masih sangat potensial untuk dikembangkan
dilihat dari ketersediaan bahan baku. Keberadaannya ini diharapkan mampu
mengangkat produksi sekaligus sebagai arah pengembangan komoditas udang
sebagai bahan baku kerupuk. Peluang ketersediaan bahan baku usaha ini masih
dapat dimanfaatkan oleh wanita wirausaha di Provinsi Jambi untuk dapat
berkembang. Faktor yang diduga penyebab belum berkembangnya usaha kerupuk
udang ini yaitu dukungan perbankan dalam hal permodalan. Karena masih
rendahnya dukungan permodalan usaha yang dijalankan cenderung tetap dan tidak
merata diantara pelaku usaha.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi profil individu dan
profil usaha wanita; (2) Menganalisis pengaruh lingkungan eksternal, lingkungan
internal dan perilaku kewirausahaan terhadap kinerja usaha wanita wirausaha
kerupuk udang di Provinsi Jambi; (3) Menganalisis pengaruh lingkungan
eksternal, lingkungan internal dan karakteristik individu terhadap perilaku
kewirausahaan wanita wirausaha kerupuk udang di Provinsi Jambi. Penelitian ini
terletak di Provinsi Jambi pada Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, ini dikarenakan dikedua kabupaten yang memproduksi
kerupuk udang di Provinsi Jambi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada responden yaitu sebanyak 105
wanita wirausaha yang mengolah hasil sumber daya kelautan berupa udang
menjadi kerupuk, sedangkan teknik pengambilan responden secara sensus.
Kemudian data yang diperoleh diolah dengan alat analisis Structural Equation
Modeling (SEM) dengan Pendekatan Partial Least Square (PLS). Variabel laten
eksogen dalam penelitian ini adalah karakteristik individu, lingkungan eksternal,
lingkungan internal. Sedangkan variabel laten endogen yaitu perilaku
kewirausahaan dan kinerja usaha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita wirausaha kerupuk udang di
Provinsi Jambi berusia 36-40 tahun, dengan tingkat pendidikan SMP dan SD,
jumlah tanggungan keluarga 4-6 orang dan rata-rata pernah mengikuti pelatihan
dibidang kewirausahaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat.
Sedangkan untuk umur usaha yaitu diatas lima tahun, dengan pengalaman yang
cukup diharapkan akan mampu dapat meningkatkan kemampuan wanita
wirausaha dalam mengembangkan usaha kerupuk udang agar dapat bersaing
dengan daerah lainnya.
Output dari Partial Least Square (PLS-SEM) menunjukkan bahwa model
dan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini telah valid dan reliabel.
Hasil PLS-SEM menunjukkan bahwa lingkungan internal dan lingkungan
eksternal merupakan variabel laten yang paling besar mempengaruhi kinerja usaha.
Sedangkan karakteristik individu yang paling besar mempengaruhi perilaku
kewirausahaan. Lingkungan internal dengan indikator yaitu sumber daya manusia,
pencatatan keuangan, produksi dan operasional, aspek permodalan, aspek pasar
dan pemasaran. Serta lingkungan eksternal dengan indikator yaitu aspek kebijakan
pemerintah, kemajuan teknologi, permintaan pasar dan dukungan perbankan
(lembaga terkait) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha
(pendapatan, volume penjualan dan wilayah pemasaran). Perilaku kewirausahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha dengan indikator
manifestt yang cukup tinggi yaitu keberanian mengambil risiko, dengan berani
mengambil risiko wanita wirausaha akan mampu dalam menghadapi
permasalahan usaha kedepannya. Tetapi, pada indikator inovasi memiliki nilai
loading factor yang rendah, ini mengindikasikan bahwa tingkat inovasi produk
yang dilakukan oleh wanita wirausaha masih rendah, baru hanya sebatas
pembuatan kerupuk udang dalam bentuk stick saja tanpa ada pemberian varians
rasa.
Hasil lain menunjukkan bahwa lingkungan internal memberikan pengaruh
positif dan signifikan yang besar terhadap perilaku kewirausahaan. Berdasarkan
hasil diskusi dengan responden bahwa kegiatan pemasaran yang baik, seperti
promosi dan saluran distribusi, penggunaan modal (baik modal sendiri maupun
pinjaman), kemudahan memperoleh bahan baku, dan lain-lain akan memotivasi
dan membuat wanita wirausaha menjadi lebih kreatif. Tetapi lingkungan eksternal
dengan indikator dukungan pemerintah dan permintaan pasar terhadap kerupuk
udang mampu peningkatan minat berwirausaha. Sedangkan lingkungan eksternal
tidak mempengaruhi perilaku kewirausahaan, seperti dukungan perbankan masih
belum dirasakan oleh wanita wirausaha baik itu dari pemerintah maupun bank.
Dengan keterbatasan dana wanita wirausaha di Provinsi Jambi belum dapat
melakukan inovasi dari produk kerupuk yang dibuatnya. Peningkatan kinerja
usaha yang dilihat dari pendapatan usaha akan menarik minat untuk dapat
mempertahankan usaha yang dijalankan pada saat ini. Tetapi diperlukan bantuan
dan dukungan baik pemerintah maupun pihak terkait dalam penyediaan teknologi,
akses kemudahan dalam finansial, ketersediaan terhadap pasar sehingga sumber
daya wanita yang ada untuk tetap eksis dan dapat menambah jumlah wanita
wirausaha yang ada di daerah maupun di Indonesia sendiri.
Collections
- MT - Economic and Management [2970]