Hubungan Keberdayaan Usaha Industri Mikro Dan Kecil Dengan Pengembangan Ekonomi Lokal (Kasus: Industri Tas Di Desa Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat).
Abstract
Industri Mikro dan Kecil di Indonesia memberikan kontribusi bagi
pertumbuhan ekonomi nasional karena dapat memperluas kesempatan kerja dari
pada sektor formal dan meningkatkan pendapatan bagi kaum miskin. Potensi dari
IMK tersebut dapat berperan dalam pengembangan ekonomi lokal yang menilai
dari empat aspek, yakni aspek lokalitas, ekonomi, sumber daya manusia, dan
komunitas. Perkembangan IMK dalam bidang perekonomian dapat berdampak
kepada keberdayaan usaha yang terdiri dari modal, keuntungan, produktivitas, dan
jumlah mesin jahit. Keberdayaan usaha tidak lepas dari peranan pelaku usaha yang
memiliki karakteristik individu yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan karakteristik pengusaha dengan tingkat keberdayaan usaha,
serta hubungannya dengan tingkat pengembangan ekonomi lokal. Hasil penelitian
melalui uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
karakteristik pengusaha dengan tingkat keberdayaan usaha serta tingkat
keberdayaan usaha dengan tingkat pengembangan ekonomi lokal. Hal tersebut
dikarenakan aspek ekonomi lebih berhubungan dalam menentukan tingkat
pengembangan ekonomi lokal dibandingkan aspek lain.