Produksi Flavonoid Daun Kemuning (Murraya Paniculata (L.) Jack) Pada Dosis Pupuk Kandang Ayam Dan Abu Sekam Dengan Interval Panen Yang Berbeda
View/ Open
Date
2016Author
Taufika, Rahmi
Aziz, Sandra Arifin
Melati, Maya
Metadata
Show full item recordAbstract
Kemuning telah digunakan secara tradisional sebagai tanaman obat karena
mengandung metabolit sekunder yang memiliki fungsi sebagai antioksidan,
antibakteri, analgesik, anti-inflamasi, penurun kadar kolesterol darah, anti-obesitas.
Penerapan teknik budidaya dengan pemberian pupuk organik dan pengaturan
interval panen dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi metabolit sekunder
khususnya senyawa flavonoid. Diduga terdapat perbedaan produksi flavonoid
daun kemuning akibat pemberian kombinasi dosis pupuk kandang ayam dan abu
sekam dengan interval panen yang berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi
dosis pupuk kandang ayam dan abu sekam dengan interval panen yang berbeda
terhadap produksi senyawa flavonoid tanaman kemuning. Percobaan lapangan
dilakukan di Kebun Percobaan Organik IPB, Cikarawang dengan letak geografi
antara 6o30' - 6o45' LS dan 106o30'-106o45' BT, pada 250 m di atas permukaan
laut (dpl), Bogor, Indonesia, pada bulan Juni 2014 - Februari 2015. Penelitian
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor, yaitu
faktor 1 terdiri dari 8 kombinasi dosis pupuk kandang ayam (PA) dan abu sekam
(AS) yaitu tanpa pupuk (kontrol), 0 kg PA + 3 kg AS; 7 kg PA + 0 kg AS; 7 kg
PA + 3 kg AS; 14 kg PA + 0 kg AS; 14 kg PA + 3 kg AS; 21 kg PA + 0 kg AS;
21 kg PA + 3 kg AS per tanaman, dan faktor 2 adalah interval panen (2, 3, dan 4
bulan). Tinggi pangkas panen adalah 75 cm dari permukaan tanah. Percobaan
dilakukan dengan 4 kali pengulangan.
Hasil menunjukkan bahwa pemberian kombinasi dosis pupuk kandang ayam
dan abu sekam dengan dosis yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata
terhadap semua peubah yang diamati. Interval panen 4 bulan nyata meningkatkan
produksi daun berupa bobot basah dan kering daun total masing-masing sebesar
914.92 dan 258.53 g.tanaman-1. Interval panen 4 bulan menghasilkan aktivitas
enzim Phenylalanine Ammonia-lyase (PAL) (7.92 x 10-5 mg cinnamic acid eq.g
bobot basah-1), produksi protein (7.96 mg.tanaman-1), flavonoid total (682.8
mg.tanaman-1), antosianin (1.178 mg.tanaman-1), dan aktivitas antioksidan
(76.51%) tertinggi. Interaksi pemberian pupuk kandang dan abu sekam dengan
interval panen tidak memberikan pengaruh terhadap semua peubah pengamatan.
Collections
- MT - Agriculture [3778]