Transmisi Harga Kopi Di Pasar Indonesia Terhadap Pasar Tujuan Ekspor Utama Kopi
Abstract
Indonesia merupakan pasar produsen sekaligus pengekspor kopi keempat
di dunia dengan rata-rata pangsa pasar dari tahun 2009-2014 adalah sebesar 7.3
persen. Pangsa pasar ekspor kopi di pasar Indonesia masih kecil apabila
dibandingkan dengan pasar eksportir utama kopi lainnya yaitu pasar Brazil dan
Vietnam. Hal ini menyebabkan Indonesia tidak bisa menjadi penentu harga kopi
di pasar dunia, Indonesia hanya bertindak sebagai price taker (penerima harga).
Perubahan harga kopi umumnya dipengaruhi oleh jumlah permintaan kopi di
pasar importir dan jumlah yang ditawarkan oleh pasar eksportir. Pasar tujuan
ekspor utama kopi di pasar Indonesia adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang.
Integrasi pasar yang terjadi antara pasar eksportir dan pasar importir terjadi
apabila perubahan harga yang terjadi di pasar importir mampu ditransmisikan
secara simetri ke pasar eksportir dari segi waktu atau dari segi besaran. Akan
tetapi hal tersebut sulit karena perubahan harga antara pasar importir maupun
pasar eksportir sering ditransmisikan secara tidak simetri. Hal ini disebabkan
karena pada perdagangan kopi di pasar internasional lebih dikendalikan oleh pasar
impor kopi di pasar importir utama yang memiliki pangsa pasar yang besar
sehingga mempunyai kekuatan pasar (market power) dalam mengendalikan harga
pasar.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : (1) transmisi harga antara
harga ekspor kopi di pasar Indonesia dengan pasar tujuan ekspor utama kopi
(Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman), (2) faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan harga ekspor kopi di Indonesia. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data time series bulanan dari Januari 2005-Desember 2014.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah AECM (Asymmetric Error
Correction Model) untuk menganalisis transmisi harga ekspor kopi di pasar
Indonesia dengan pasar tujuan ekspor utama kopi. Selain itu untuk menganalisis
tujuan kedua menggunakan model Error Correction Model (ECM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi hubungan kointegrasi
(integrasi harga pada jangka panjang) antara pasar ekspor kopi di Indonesia
dengan pasar importir utama kopi yaitu (Amerika Serikat, Jerman dan Jepang).
Berdasarkan pengujian kausalitas menunjukkan bahwasanya terjadi hubungan
searah antara Indonesia dengan pasar importir utama (Amerika Serikat, Jerman,
dan Jepang) yaitu pasar importir mampu mempengaruhi harga di pasar Indonesia,
sedangkan pasar ekspor kopi di Indonesia tidak mampu mempengaruhi harga kopi
di pasar -pasar importir. Hal ini disebabkan karena pangsa pasar ekspor kopi
Indonesia ke pasar importir masih kecil. Berdasarkan analisis transmisi harga
dapat disimpulkan bahwasanya pada jangka pendek terjadi asimetri harga dari
segi waktu penyesuaian antara Indonesia dengan pasar Amerika Serikat dan
Jepang. Hal ini disebabkan karena adanya adjustment cost atau akibat adanya
biaya penyesuaian. Berdasarkan analisis asimetri harga pada jangka panjang
terjadi hubungan simetri antara pasar ekspor kopi di Indonesia dengan pasar
tujuan ekspor utama kopi Indonesia yaitu (Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang).
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga ekspor kopi di pasar Indonesia
pada jangka pendek yaitu harga ekspor kopi di pasar Indonesia 1 bulan
sebelumnya, harga impor kopi di pasar impor (Amerika Serikat, Jerman, dan
Jepang), harga ekspor kopi di pasar Brazil, nilai tukar dan volume ekspor kopi
Indonesia. Pada jangka panjang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga
ekspor kopi di pasar Indonesia adalah harga ekspor kopi di pasar Vietnam, harga
ekspor kopi di pasar Indonesia periode t-1, nilai tukar dan volume ekspor kopi di
pasar Indonesia.
Collections
- MT - Economic and Management [2875]