Transmisi Harga Dan Perilaku Pasar Bawang Merah
View/ Open
Date
2016Author
Ruslan, Januar Arifin
Firdaus, Muhammad
Suharno
Metadata
Show full item recordAbstract
Aspek off-farm menjadi masalah utama dalam pengembangan sayuran.
Bawang merah merupakan komoditi penting di Indonesia dengan tingkat fluktuasi
harga yang besar. Selama tahun 2008-2014, rata-rata margin pemasaran bawang
merah di sentra produsen-grosir sebesar Rp 3 100 per kg/tahun sedangkan grosir -
pengecer sebesar Rp 5 700 per kg/tahun. Ini menunjukan adanya disparitas harga
yang besar antara lembaga pemasaran bawang merah di Indonesia. Disparitas
harga ini juga terkait dengan perilaku lembaga pemasaran yaitu adanya interaksi
antar lembaga pemasaran. Pemodelan proses interaksi antar lembaga pemasaran
diperlukan untuk memahami proses dalam penentuan harga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menganalisis transmisi harga antar
lembaga pemasaran bawang merah, (2) menganalisis faktor yang mempengaruhi
pembentukan harga bawang merah di tingkat konsumen akhir, (3)
mengidentifikasi perilaku lembaga pemasaran dalam pembentukan harga bawang
merah. Penelitian ini menggunakan model Houck dan ECM-EG untuk
menganalisis transmisi harga antar lembaga pemasaran bawang merah dan model
ECM menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan harga bawang
merah di tingkat konsumen akhir. Analisis teori permainan digunakan untuk
mengindentifikasi perilaku pasar dalam pembentukan harga bawang merah. Data
yang digunakan merupakan kombinasi dari data deret waktu dan data primer. Data
sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pasar Induk Kramat Jati
(PIKJ) sedangkan data primer diperoleh dari wawancara langsung ke lembaga
pemasaran bawang merah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa transmisi harga antar lembaga
pemasaran bawang merah bersifat asimetris baik pada hubugan produsen-grosir
maupun grosir-pengecer. Asimetri transmisi harga antara produsen-grosir
dipengaruhi oleh faktor jangka pendek yaitu adjusment cost sedangkan grosirpengecer
dipengaruhi oleh adanya market power di tingkat pedagang pengecer.
Pembentukan harga bawang merah di tingkat konsumen akhir dalam jangka
pendek dipengaruhi oleh harga grosir, harga produsen, bahan bakar minyak
(BBM) dan harga impor bawang merah sedangkan dalam jangka panjang
dipengaruhi oleh harga grosir, harga produsen, BBM, dan harga konsumen
bawang merah pada waktu sebelumnya. Analisis perilaku pasar menunjukkan
bahwa pembentukan harga sangat dipengaruhi struktur pasar setiap lembaga
pemasaran bawang merah. Kondisi pasar yang bersifat oligopsoni di tingkat petani
menyebabkan strategi terkait harga bukan nash equlibrium bagi petani sebaliknya
pengecer dengan kekuatan pasarnya dapat menentukan harga.
Collections
- MT - Economic and Management [2878]