Seleksi Dan Analisis Interaksi Genotipe Dan Lingkungan Galur-Galur Padi Dihaploid Hasil Kultur Antera
View/ Open
Date
2016Author
Akhmadi, Gerland
Purwoko, Bambang Sapta
Dewi, Iswari Saraswati
Desta Wirnas
Metadata
Show full item recordAbstract
Pertambahan jumlah penduduk Indonesia setiap tahun menyebabkan
konsumsi beras meningkat sehingga masih diperlukan usaha meningkatkan
produksi beras nasional. Penurunan luas tanam padi di Indonesia, perubahan
iklim, serta masalah lain yang spesifik lingkungan membuat produksi beras
nasional terancam menurun. Alternatif solusi adalah mengembangkan varietas
baru yang berproduktivitas tinggi dan agroekologi spesifik. Pengembangan
varietas secara non konvensional melalui teknik-teknik bioteknologi memiliki
keunggulan dibandingkan pemuliaan konvensional, yaitu pembentukan populasi
dasar berupa galur murni lebih cepat. Salah satu teknik pemuliaan non
konvensional adalah penggunaan teknik kultur antera. Kultur antera dapat
menghasilkan tanaman yang homozigos penuh dengan keragaman yang tinggi
dalam waktu lebih singkat. Galur-galur yang dihasilkan dari teknik ini perlu diuji
serta diseleksi untuk perakitan varietas unggul.
Penelitian ini menggunakan 65 galur padi dihaploid hasil kultur antera dari
8 persilangan padi gogo dan padi sawah. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan.
Percobaan pertama, yaitu studi keragaman genetik populasi galur dihaploid yang
dilakukan untuk mempelajari keragaman genetik populasi galur-galur dihaploid
dan keeratan hubungan antara karakter komponen hasil dengan hasil. Beberapa
karakter yang terpilih digunakan sebagai karakter seleksi sehingga diperoleh
galur-galur yang berdaya hasil tinggi. Percobaan pertama dilaksanakan di Rumah
Kaca Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya
Genetik Pertanian (BB BIOGEN), Cimanggu-Bogor pada bulan Januari - Juni
2014. Pemilihan karakter seleksi dilakukan berdasarkan nilai parameter genetik,
seperti heritabilitas dan koefisien korelasi. Hasil percobaan pertama menunjukkan
populasi galur-galur padi dihaploid memiliki keragaman yang tinggi untuk semua
karakter yang diamati, kecuali jumlah gabah hampa per malai. Karakter
komponen hasil yang memiliki keeratan hubungan dengan karakter hasil adalah
tinggi tanaman generatif, jumlah gabah bernas per malai, jumlah gabah total per
malai, dan bobot 1 000 butir gabah bernas. Terdapat 23 galur-galur dihaploid hasil
seleksi yang memiliki karakter agronomi baik dengan kriteria tinggi tanaman
generatif antara 80-120 cm, jumlah gabah bernas per malai > 100 bulir, jumlah
gabah total per malai > 120 bulir, bobot 1 000 butir gabah bernas > 20 g, dan
bobot gabah per rumpun > 25 g. Galur-galur tersebut dilanjutkan pada percobaan
kedua.
Percobaan kedua dilakukan sebagai pengujian awal untuk mengetahui
interaksi antara genetik dengan lingkungan tumbuh 23 galur dihaploid padi
terpilih. Lingkungan tumbuh yang digunakan adalah lingkungan sawah dan
lingkungan kering atau gogo berdasarkan lingkungan tumbuh yang sesuai untuk
tetuanya. Hasil penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi interaksi
2
genotipe dan lingkungan. Percobaan ini juga dilakukan untuk mendapatkan galurgalur
yang cocok dikembangkan sebagai varietas padi gogo, varietas padi sawah,
atau keduanya. Percobaan ini dilaksanakan di Rumah Kaca BB BIOGEN dan
Kebun Percobaan Sawah Baru, Institut Pertanian Bogor. Percobaan ini dilakukan
pada bulan Desember 2014 - Mei 2015. Analisis ragam gabungan 2 lokasi
digunakan untuk menentukan nilai interaksi genotipe dan lingkungan karakter
yang diamati. Hasil percobaan ini menunjukkan pengaruh interaksi genotipe dan
lingkungan terdapat pada karakter tinggi tanaman fase vegetatif, tinggi tanaman
fase generatif, jumlah anakan, umur berbunga, umur panen, panjang malai,
panjang daun bendera, sudut daun bendera, jumlah gabah bernas per malai, jumlah
gabah hampa per malai, jumlah gabah total per malai, bobot 1 000 butir gabah
bernas, kerapatan malai, periode pengisian biji dan produktivitas. Terdapat 5 galur
padi dihaploid yang sesuai dibudidayakan pada kondisi gogo, 9 galur sesuai
dibudidayakan pada kondisi sawah, dan 9 galur sesuai dibudidayakan pada
kondisi sawah dan gogo.
Collections
- MT - Agriculture [3709]