Pemanfaatan Model Simulasi Untuk Menduga Produktivitas Kentang (Solanum Tuberosum L.) Studi Kasus : Kadudampit, Kabupaten Sukabumi
Abstract
Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat merupakan daerah dengan ketinggian 1127 meter di atas permukaan laut sehingga memiliki potensi untuk budidaya tanaman hortikultura, salah satunya adalah tanaman kentang (Solanum tuberosum L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi budidaya kentang di Kadudampit dengan menggunakan model simulasi yang disusun oleh Salwati (2005). Hasil model simulasi akan dibandingkan dengan hasil penelitian Sulistiono (2005) dan Utami (2012). Hasil keluaran model simulasi kentang digunakan untuk menduga produktivitas serta waktu panen tanaman kentang. Berdasarkan kajian iklim dan hasil model simulasi, daerah Kadudampit memiliki potensi sebagai wilayah pengembangan budidaya kentang. Iklim daerah kajian mendukung kesesuaian pertumbuhan kentang. Pembandingan prediksi model dengan hasil penelitian Sulistiono (2005) berbeda. Pada periode penelitian Sulistiono (2005) radiasi surya lebih tinggi sehingga produktivitas kentang lebih besar dan suhu lebih rendah sehingga umur tanaman lebih lama. Pembandingan simulasi model dengan hasil observasi Utami (2012) menunjukkan hasil yang berbeda karena pada masa mendekati waktu panen, tanaman terkena serangan penyakit busuk layu. Hasil produktivitas dan lama waktu panen model simulasi, Sulistiono (2005), dan Utami (2012) adalah sebagai berikut 9,03 ton/ha pada 89 hari; 13,10 ton/ha pada 98 hari; dan 3,75 ton/ha pada 94 hari. Namun pembandingan hasil model simulasi dengan data observasi dibawah 66 HST menunjukkan nilai dan pola yang hampir sama.