Bahaya Longsor Di Daerah Vulkanik Kabupaten Sukabumi Bagian Utara
View/ Open
Date
2016Author
Badrudjaman, Siti Huzaimah Aslamiah
Tjahjono, Boedi
Barus, Baba
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu wilayah yang sering mengalami
bencana longsor dan sering memberikan dampak kerugian baik materi maupun
korban jiwa. Tujuan penelitian ini adalah melakukan, identifikasi titik longsor,
mengetahui faktor utama penyebab longsor, dan melakukan estimasi persebaran
daerah bahaya longsor. Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Sukabumi
bagian utara pada unit geomorfologi vulkanik: Gede Pangrango, Salak, dan
Talaga. Metode yang dipakai dalam penelitian ini meliputi analisis tumpang tindih
(overlay), analisis regresi logistik ordinal, dan analisis multi kriteria (pembobotan
dan skoring). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 76 titik
longsor yang ditemukan di lapangan dan terjadi pada penggunaan lahan sawah,
kebun campuran, dan permukiman. Secara administratif jumlah kejadian longsor
tertinggi ditemukan di Kecamatan Kadudampit dan terendah di Kecamatan
Cibadak berturut-turut sebesar 15 dan 2 titik longsor. Dalam hal ini penggunaan
lahan sawah memiliki jumlah kejadian longor yang paling tinggi (33 kejadian
longsor) dibandingkan dengan penggunaan lainnya. Dari hasil observasi lapangan
didapatkan bahwa titik longsor terjadi pada lereng-lereng yang telah mengalami
pemotongan oleh aktivitas manusia. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh
bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap longsor (bobot paling tinggi)
untuk daerah penelitian adalah curah hujan, kemudian diikuti oleh faktor lereng,
jenis tanah, litologi, elevasi, landform, dan penggunaan/penutupan lahan. Untuk
melakukan estimasi bahaya longsor di daerah penelitian dilakukan dengan dua
pendekatan yaitu berdasarkan hasil analisis statistik dan studi literatur. Hasil uji
akurasi berdasarkan kerapatan jumlah kejadian longsor menunjukan bahwa kedua
metode rendah dikarenakan jumlah kejadian longsor terbanyak berada pada kelas
bahaya sedang.