Perencanaan Lanskap Untuk Pelestarian Kawasan Pulau Tengah Kecamatan Keliling Danau Kabupaten Kerinci Dengan Pendekatan Bioregion
Abstract
Pulau Tengah memiliki sumber daya alam, sejarah dan nilai-nilai
tradisional yang tinggi. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan kebutuhan akan
ruang menyebabkan terjadinya konversi lahan pertanian. Hal ini akan menjadi
ancaman terhadap potensi yang dimiliki oleh Pulau Tengah. Oleh karena itu,
diperlukan beberapa upaya untuk melestarikan tata guna lahan baik secara fisik
maupun budaya. Sumber daya alam dan sosial-budaya Pulau Tengah perlu
dipertahankan dari perubahan kearah pembangunan yang merugikan karena
lemahnya kebijakan lokal. Oleh karenanya, diperlukan suatu pendekatan yang
diadopsi dalam bentuk konsep bioregion melalui pemikiran tentang ruang hidup
dengan batas-batas alam dan budaya yang terbentuk di dalamnya. Bioregion
adalah wilayah geografis, yang batas nya tidak ditentukan oleh batas administrasi
atau politik, tetapi dibatasi oleh batas-batas budaya dan alam. Tujuan umum dari
penelitian ini adalah melakukan perencanaan lanskap untuk pelestarian kawasan
Pulau Tengah dengan pendekatan bioregion. Penelitian ini terdiri dari: persiapan,
studi pendahuluan, analisis, sintesis, dan perencanaan. Analisis dilakukan untuk
memahami karakteristik dan klasifikasi bioregion. Kriteria untuk klasifikasi
bioregionpun disusun. Sintesis dilakukan untuk persiapan karakterisasi wilayah
bioregion Pulau Tengah berdasarkan kategori V dalam penentuan kawasan
perlindungan oleh UNESCO (1972, dalam Phillips, 1998) yaitu perlindungan
lanskap/seascape yang menjelaskan tiga jenis nilai alam, keanekaragaman hayati,
penggunaan lahan berkelanjutan dan nilai tradisional. Pada tahap perencanaan
dilakukan penyusunan konsep untuk pelestarian lanskap, kemudian dilakukan
pengembangan konsep perencanaan dan hasil akhirnya adalah rencana lanskap
untuk pelestarian. Rencana lanskap untuk pelestarian terdiri dari pemukiman,
sawah, ladang, danau dan hutan lindung
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]