Framing Ketidakadilan Anggaran Nasional Tahun 2010-2014 Oleh Organisasi Masyarakat Sipil
View/ Open
Date
2016Author
Hadi, Agung Hawari
Sarwoprasodjo, Sarwititi
Agusta, Ivanovich
Metadata
Show full item recordAbstract
OMS menyampaikan frame-frame dalam siaran pers sebagai sebuah cara
berkomunikasi yang menyuarakan aktor atau ideologi melalui advokasi media
untuk mendekati pembuat kebijakan atau masyarakat serta menstimulus debat dan
membuat gambaran yang sesuai. Forum Indoensia untuk Transparansi Anggaran
(Fitra) dipilih sebagai subjek penelitian dengan pertimbangan kaya akan informasi
keaktifan di media dan ketersediaan data siaran pers. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dengan desain penelitian.
Tujuan penelitan ini adalah untuk melihat bagaimana Fitra memandang
permasalahan transparansi anggaran Indonesia melalui siaran pers yang dirilisnya
serta bagaimana proses pembangunan frame pada siaran pers tersebut. Data yang
digunakan adalah 47 siaran pers Fitra dari tahun 2010 sampai 2014. Siaran pers
dianalisis dengan mengunakan teori collective action frame dalam gerakan sosial.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Fitra mengutarakan permasalahan
penganggaran yang buruk sebagai dasar kausalitas yang diangkat untuk
memudahkan audiens mengenali permasalahan dari sisi ideologi sampai sisi
teknis. Pengunaan frame dalam siaran pers Fitra terlihat pada simbol yang kuat
dan berusaha mengundang audiens mengenali permasalahan.
Framing Fitra bereaksi terhadap solusi pemerintah. Frame prognostik yang
digunakan Fitra menyediakan solusi spesifik dan dapat dikerjakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi pada setiap siaran persnya dan dapat menjadi
influensial dalam memotivasi individu untuk beraksi. Frame-frame motivasional
dalam siaran pers Fitra ditujukan untuk memobilisasi aksi kolektif dari korban
untuk berpartisipasi dalam gerakan dan menggerakkan sumber penyebab
melakukan prognostik yang diutarakan. Master frame Fitra memunculkan
buruknya perencanaan anggaran berdampak buruknya kesejahteraan rakyat. Fitra
mengartikulasi beragam komponen unruk menciptakan frame yang dapat
memobilisasi dukungan potensial dan dukungan yang ada. Amplifikasi frame
Fitra memberikan perhatian yang besar terhadap isu anggaran kesehatan, belanja
modal dan kebijakan subsidi. Fitra meyakini isu ini dapat memperbesar
kemungkinan frame dalam mengkonstruk realitas masyarakat. Isu penganggaran
dapat dikaitkan pada hampir seluruh isu ketidakadilan. Fitra menguatkan
framenya menggunakan idelasiasi yang juga berlaku sebagai frame prognostik.
Idealisasi dikelompokkan menjadi dua yaitu idealisasi potistif dan idealisasi yang
bersifat negasi. Fitra menggunakan hiasan sebagai penguat frame diagnostik. Fitra
tidak menggunakan frame transformation dalam membangun siaran persnya.
Collections
- MT - Human Ecology [2190]