Analisis Genetik Dan Seleksi Hibrida Jagung Pada Kondisi Optimal Dan Suboptimal
View/ Open
Date
2016Author
Wahditiya, Andi Adriani
Sutjahjo, Surjono Hadi
Suwarno, Willy Bayuardi
Azrai, Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Perakitan jagung toleran kondisi suboptimal (cekaman kekeringan) sangat
penting untuk perluasan jagung di lahan marjinal kering, terutama di luar Jawa.
Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi penampilan hibrida silang uji pada
kondisi lingkungan pengairan optimal dan suboptimal (cekaman kekeringan),
menganalisis varian genetik dan heritabilitas karakter hasil pada lingkungan
pengairan optimal dan suboptimal (cekaman kekeringan), mengidentifikasi
hibrida yang toleran lingkungan suboptimal (cekaman kekeringan).
Percobaan ini dilakukan di Kalimantan Selatan (lingkungan optimal) dan
Sulawesi Selatan (lingkungan optimal dan suboptimal) pada bulan Mei 2014-
April 2015, menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor
tunggal dengan dua ulangan pada masing-masing lingkungan pengujian. Terdapat
14 parameter pengujian yakni tinggi tanaman, tinggi tongkol, rasio tinggi tongkol
terhadap tinggi tanaman, umur berbunga jantan, umur berbunga betina, anthesis
silking interval, plant aspect, husk cover, ear aspect, bobot tongkol kupasan,
rendemen, kadar air, produksi dan bobot seribu biji. Analisis data meliputi sidik
ragam per lingkungan dan gabungan antar lingkungan, analisis stress tolerance
index, serta analisis nilai heritabilitas.
Hasil analisis gabungan antar lingkungan menunjukkan bahwa genotipe
berpengaruh nyata terhadap parameter hasil. Berdasarkan analisis heritabilitas,
diperoleh hasil bervariasi mulai dari rendah-tinggi, baik pada analisis tiap
lingkungan maupun pada analisis lingkungan gabungan. Berdasarkan intensitas
seleksi 15% diperoleh 12 genotipe terbaik, dan dengan intensitas seleksi 10%
akhirnya diperoleh 5 genotipe terbaik (berdasarkan produksi tertinggi). Dari 230
genotipe yang diuji, terdapat 3 genotipe dengan kategori sangat toleran
kekeringan, 111 genotipe dengan kategori toleran moderat kekeringan, dan 116
genotipe dengan kategori peka (berdasarkan nilai stress tolerance index yang diuji
pada lingkungan yang berbeda). Genotipe pembentuk hibrida yang terpilih
merupakan genotipe yang dinilai potensial digunakan untuk pengembangan
jagung toleran cekaman kekeringan.
Collections
- MT - Agriculture [3772]