Analisis Faktor Sosial Petani Dalam Konteks Aturan Pemasaran Hasil Hutan (Studi Kasus: Kabupaten Sumbawa).
View/ Open
Date
2015Author
Pradana, Andhini Wira
Martono, Totong
Silvianti, Pika
Metadata
Show full item recordAbstract
Berbagai faktor sosial petani mungkin berpengaruh terhadap tingkat
pengetahuan petani mengenai aturan panen dan penjualan hasil hutan, seperti usia,
pendidikan, keikutsertaan dalam pelatihan, mengurus sertifikat lahan, menjadi
anggota kelompok tani/koperasi, melek huruf, produksi, dan penyuluhan. Dari
hasil survei terhadap 159 petani, ada sekitar 83.02% memiliki tingkat pengetahuan
rendah, 13.84% memiliki tingkat pengetahuan sedang, dan 3.15% memiliki
tingkat pengetahuan tinggi. Petani dengan tingkat pengetahuan rendah, sedang dan
tinggi mayoritas berusia tidak lebih dari 50 tahun dan lulusan SD, sehingga
tingkat pendidikan secara umum tidak berkontribusi terhadap tingkat pengetahuan
petani. Analisis regresi logistik ordinal yang diawali dengan SMOTE
menghasilkan empat faktor yang memengaruhi tingkat pengetahuan petani yaitu
usia, pernah pelatihan, mengurus sertifikat lahan, dan produksi. Petani yang tidak
pernah mengikuti pelatihan dan tidak mengurus sertifikat lahan cenderung
memiliki tingkat pengetahuan rendah. Sedangkan petani yang berusia tidak lebih
dari 50 tahun serta memproduksi kayu dan HHBK cenderung memiliki tingkat
pengetahuan tinggi. Peubah urus sertifikat lahan memiliki nilai rasio odds sebesar
6.110 menunjukkan bahwa petani yang tidak mengurus sertifikat lahan cenderung
6.110 kali lebih tinggi tergolong dalam tingkat pengetahuan rendah.