Performa Cmip5 (Coupled Model Intercomparison Project Phase 5) Dalam Memproyeksikan Iklim Pada Wilayah Tropis
Abstract
Kemampuan model BCC-CSM1.1, MPI-ESM-LR dan IPSL-CM5A-LR
(dalam Coupled Model Intercomparison Project Phase 5) dalam memproyeksikan
parameter curah hujan, suhu udara dan suhu permukaan laut di Tropis dianalisis
dengan indikator klimatologi, bias dan Root Mean Square Error (RMSE). Pola
dominan curah hujan dan suhu udara pada ketiga model tersebut dianalisis dengan
Empirical Orthogonal Function (EOF). Pola dominan (EOF1) suhu udara pada
ketiga model mengikuti EOF1 reanalisis. EOF1 curah hujan ketiga model
menyerupai EOF1 observasi dengan wilayah utara ekuator didominasi anomali
positif dan selatan ekuator anomali negatif, namun pada beberapa wilayah
polanya tidak menyerupai GPCP. Klimatologi model menunjukkan suhu udara,
curah hujan dan suhu permukaan laut memiliki nilai tinggi di selatan ekuator saat
Desember-Januari-Februari (DJF) dan berpindah ke utara saat Juni-Juli-Agustus
(JJA). Bias suhu udara tertinggi terjadi pada model MPI-ESM-LR di Afrika
(berkisar 6oC pada DJF dan JJA). Ketiga model dapat menangkap pola ITCZ.
RMSE dan bias curah hujan tertinggi (> 9 dan 5 mm/hari) terjadi di Pasifik Barat
pada model BCC-CSM1.1 (bulan DJF) dan IPSL-CM5A-LR (bulan JJA). RMSE
curah hujan Indonesia (> 9 mm/hari) pada model BCC-CSM1.1 terjadi di Papua
dan Kalimantan, MPI-ESM-LR di Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara serta IPSLCM5A
di Sumatera. RMSE tertinggi suhu permukaan laut (lebih dari 2oC) terjadi
di Pasifik Timur.