Isolasi, Identifikasi, Serta Aplikasi Rhizobakteri Dan Pupuk Nitrogen-Fosfat Dalam Mempengaruhi Mutu Fisiologis Benih Dan Pertumbuhan Tanaman Tetua Betina Jagung Hibrida
Abstract
Peningkatan produktivitas jagung dapat dilakukan dengan penggunaan
benih bermutu dari varietas unggul seperti hibrida dengan memperhatikan
kebutuhan nutrisi tanaman selama proses produksi di lapang. Nitrogen dan fosfat
merupakan unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman pada seluruh fase
hidupnya. Namun, ketersediaan unsur tersebut seringkali sedikit di dalam tanah.
Pemanfaatan rhizobakteri penambat nitrogen dan pelarut fosfat pada benih tetua
betina hibrida diharapkan dapat membantu pertumbuhan tanaman dengan
meningkatkan ketersediaan unsur N dan P. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan bakteri penambat N yang kompatibel dengan bakteri pelarut P dan
mampu meningkatkan mutu fisiologis benih serta pertumbuhan tanaman tetua
betina jagung hidrida.
Percobaan menggunakan benih tetua betina jagung hibrida varietas Bima-3
yaitu Nei 9008. Penelitian ini terdiri atas percobaan di laboratorium dan di lapang
dengan rangkaian sebagai berikut: (1) Isolasi, karakterisasi dan uji kompatibilitas
rhizobakteri, (2) Pengaruh aplikasi bakteri penambat nitrogen dan pelarut fosfat
terhadap viabilitas benih tetua betina jagung hibrida, dan (3) Pengaruh aplikasi
bakteri penambat nitrogen dan pelarut fosfat serta dosis pupuk nitrogen fosfat
terhadap pertumbuhan vegetatif tetua betina jagung hibrida. Isolasi dan
identifikasi rhizobakteri serta uji viabilitas benih yang diberi perlakuan
rhizobakteri dilakukan di Laboratorium Fisiologi dan Kesehatan Benih IPB.
Percobaan di lapang dilaksanakan di Balai Besar Padi Instalasi Kebun Percobaan
Muara, Bogor dan disusun dengan rancangan split plot RKLT menggunakan tiga
ulangan. Benih ditanam dalam polibag hingga usia tanaman 4 minggu. Petak
utama adalah dosis pupuk N dan P (0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% dari dosis
rekomendasi), dan anak petak adalah perlakuan rhizobakteri.
Hasil menunjukkan bahwa bakteri penambat nitrogen berhasil diisolasi yaitu
35 isolat Azotobacter dan 42 isolat Actinomycetes dari beberapa lokasi di wilayah
Bogor. Sebanyak 25 isolat Azotobacter dan 29 isolat Actinomycetes memiliki
kemampuan menambat nitrogen. Bakteri penambat nitrogen diuji
kompatibilitasnya dengan bakteri pelarut fosfat. Bakteri yang kompatibel
diaplikasikan ke benih untuk dilihat pengaruhnya. Uji mutu fisiologis
menunjukkan bahwa perlakuan bakteri B8 (P24–AzL7), B9 (P24–AzL9), B15
(B28–AcCKB4), B20 (P24–AcCKB9), B23 (P24–AcCKB20), dan B24 (P24–
AcCKW5) mampu meningkatkan indeks vigor benih. Perlakuan B23 juga mampu
meningkatkan bobot kering kecambah normal.
Percobaan di lapang menunjukkan bahwa aplikasi dosis 100% pupuk N-P
nyata meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun dibandingkan kontrol.
Aplikasi bakteri nyata meningkatkan tolok ukur vigor benih namun belum mampu
meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman jagung hingga umur empat MST.
Collections
- MT - Agriculture [3778]