Daya Fertilisasi Spermatozoa Kauda Epididimis Domba Dengan Atau Tanpa Swim Up Sebelum Fertilisasi
View/ Open
Date
2016Author
Amrah, Nur’aisyah
Karja, Ni Wayan Kurniani
Setiadi, Mohamad Agus
Fahrudin, Mokhamad
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyelamatan materi genetik dari hewan jantan yang telah mati dapat dilakukan dengan pemanfaatan spermatozoa yang dikoleksi dari kauda epididimis. Spermatozoa pada kauda epididimis telah melewati proses pematangan di bagian kaput dan korpus epididimis, serta sudah memiliki kemampuan bergerak (motil) yang sama dengan spermatozoa dari ejakulat. Spermatozoa yang berasal dari kauda epididimis dari hewan mati berhasil dikriopreservasi dan dapat digunakan pada produksi embrio in vitro meskipun terjadi penurunan tingkat fertilisasi akibat penurunan kualitas spermatozoa. Diperlukan suatu metode pemisahan spermatozoa yang hidup untuk meningkatkan persentase spermatozoa motil. Berbagai metode seleksi spermatozoa dilakukan untuk meningkatkan kualitas spermatozoa dalam fertilisasi in vitro, salah satunya dengan penggunaan metode swim up. Swim up merupakan metode yang menyeleksi spermatozoa dengan motilitas tinggi yang dapat mencapai permukaan media setelah diinkubasi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan metode swim up untuk persiapan spermatozoa sebelum fertilisasi terhadap tingkat fertilisasi in vitro spermatozoa kauda epididimis pasca penyimpanan selama 48 jam. Kauda epididimis domba disimpan pada suhu 4 oC selama 0 hari (H-0), 1 hari (H-1) dan 2 hari (H-2), kemudian semen dikoleksi dan dibekukan. Spermatozoa ejakulat beku digunakan sebagai kontrol. Oosit yang telah matang difertilisasi secara in vitro dengan spermatozoa asal kauda epididimis pasca penyimpanan dan ejakulat menggunakan metode persiapan sperma dengan dan tanpa swim up.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa spermatozoa asal kauda epididimis yang dikoleksi segera setelah kematian hewan (H-0) memiliki kemampuan yang sama dengan spermatozoa ejakulat (P>0,05). Tingkat fertilisasi spermatozoa kauda epididimis pasca penyimpanan selama 2 hari mengalami penurunan seiring bertambahnya waktu simpan. Penggunaan metode swim up dan tanpa swim up menunjukkan kemampuan fertilisasi yang sama pada spermatozoa ejakulat dan spermatozoa kauda epididimis yang disimpan. Dapat disimpulkan bahwa metode swim up dan tanpa swim up menghasilkan pengaruh yang sama terhadap tingkat fertilisasi in vitro spermatozoa asal kauda epididimis yang disimpan pada suhu 4 oC selama 2 hari. Kemampuan fertilisasi spermatozoa asal kauda epididimis domba yang disimpan pada suhu 4°C mengalami penurunan sampai hari kedua, namun spermatozoa tersebut masih mampu membuahi oosit secara in vitro.
Collections
- MT - Veterinary Science [899]