Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Furnitur Indonesia Ke Pasar Uni Eropa Dan Pengaruh Dari Ecolabel.
View/ Open
Date
2016Author
Suwita, Imam
Siregar, Hermanto
Ploeckl, Florian
Metadata
Show full item recordAbstract
Perdagangan bebas memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap industri furnitur di Indonesia karena menciptakan berbagai tantangan baru, diantaranya meningkatkan persaingan diantara negara pengekspor dan menumbuhkan kekhawatiran akan meningkatnya penerapan ecolabel di negara-negara pengimpor. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari penerapan ecolabel dan faktor-faktor utama lainnya, serta untuk meneliti daya saing dari produk furnitur Indonesia di pasar Uni Eropa.
Gravity model dengan panel data, yang terdiri dari 27 negara Uni Eropa dengan periode waktu 15 tahun dari tahun 2000 sampai 2014, digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor produk furnitur Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa GDP dan populasi negara pengimpor serta nilai tukar riil berpengaruh terhadap aliran ekspor produk furnitur Indonesia di pasar Uni Eropa. Sedangkan pengaruh dari ecolabel belum dapat disimpulkan dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis pengaruh yang sebenarnya dari variabel ini. Selain itu, daya saing furniture Indonesia dianalisis dengan menggunakan metode revealed comparative advantage, dan hasil analisis menunjukkan bahwa produk furniture Indonesia memiliki daya saing yang tinggi di pasar Uni Eropa, namun secara umum terjadi penurunan tingkat daya saing dalam rentang waktu delapan tahun terakhir.
Untuk meningkatkan export furniture Indonesia ke pasar Uni Eropa, pembuat kebijakan dapat membuat suatu program yang dapat menunjang industri furniture, terutama bagi industri kecil dan menengah sehingga dapat meningkatkan kualitas dan rancangan dari produknya. Pembuat kebijakan juga dapat memberikan informasi kepada produsen furniture terkait regulasi, standard dan kondisi pasar Uni Eropa. Hal lain yang dapat dilakukan adalah melakukan kerjasama dengan institusi keuangan maupun laboratorium milik pemerintah dalam menyediakan bantuan keuangan atau skema pembayaran untuk sertifikasi produk yang tidak memberatkan bagi industry kecil dan menengah.
Selain itu pemerintah juga harus dapat menjaga kondisi ekonomi makro, seperti menjaga nilai tukar dan kondisi politik yang stabil. Pengambil kebijakan juga harus dapat menyediakan peraturan yang efektif terutama dalam penyediaan infrastruktur dalam bidang transportasi, telekomunikasi, teknologi dan birokrasi sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan waktu pengiriman. Hal lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan mendukung industry cluster dan zona ekonomi khusus bagi industri furniture karena hal ini dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan inovasi sehingga dapat mempercepat pertumbuhan industri furniture di Indonesia.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]