Keanekaragaman Dan Peranan Fungsional Serangga Pada Area Reklamasi Di Berau, Kalimantan Timur
View/ Open
Date
2016Author
Rahayu, Gilang Aditya
Buchori, Damayanti
Hindayana, Dadan
Metadata
Show full item recordAbstract
Perubahan lingkungan dan hilangnya habitat berdampak negatif terhadap
kemapanan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Aktivitas manusia seperti
penambangan adalah salah satu penyebab hilangnya habitat sehingga mengubah
ekosistem dan jasa-jasa ekologi. Pemulihan lahan berupa reklamasi diharapkan
dapat mengembalikan keanekaragaman hayati yang telah hilang. Keberhasilan
reklamasi dapat dilihat dari pulihnya ekosistem dan keanekaragaman hayati yang
ada di dalamnya. Namun demikian, studi keanekaragaman hayati pada lahan
reklamasi di Indonesia masih terbatas pada vegetasi dan belum melihat kelompok
hewan khususnya serangga. Serangga memiliki peranan fungsional yang sangat
penting diekosistem, oleh karenanya dapat dijadikan sebagai objek studi
keanekaragaman pada area reklamasi. Memahami kehadiran spesies tertentu dapat
membantu menilai tingkat keberhasilan proses reklamasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keanekaragaman dan peranan
fungsional serangga di area reklamasi. Penelitian dilakukan di area reklamasi
pascatambang PT. Berau Coal, site Binungan, Kabupaten Berau, Kalimantan
Timur. Lahan penelitian terdiri atas beberapa umur revegetasi yang berbeda.
Metode yang digunakan untuk penelitian ini mengadopsi metode yang
dikembangkan oleh Majer et al. (2007) yaitu melakukan pemasangan perangkap
pitfall dan perangkap malaise dalam transek sepanjang 100 m. Pengambilan
contoh serangga dilakukan pada dua tahun berbeda (tahun 2012 dan 2013) untuk
memperoleh data keanekaragaman serangga yang komprehensif, dengan bulan
yang sama pada setiap tahunnya yaitu antara bulan Juli hingga Agustus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa serangga ordo Coleoptera, Diptera,
Hymenoptera, dan Othroptera sering ditemukan di area reklamasi.
Keanekaragaman serangga dipengaruhi oleh perbedaan umur reklamasi.
Kelimpahan serangga secara nyata lebih tinggi ditemukan pada umur reklamasi
muda dibandingkan umur reklamasi tua. Sedangkan kekayaan spesies serangga
antar umur reklamasi tidak berbeda nyata. Keberadaan serangga omnivor,
predator, herbivor, detritivor, dan fungivor dipengaruhi oleh perbedaan umur
reklamasi. Serangga omnivor ditemukan tinggi kelimpahannya di area reklamasi
dibandingkan peranan fungsional lainnya. Selain itu kompleksitas peranan
funsional serangga semakin kompleks ketika umur reklamasi diatas 5 tahun.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa komposisi spesies serangga
menunjukkan perbedaan pada umur reklamasi yang berbeda. Komposisi spesies
serangga pada umur reklamasi tua cenderung mendekati komposisi spesies
serangga yang ada dihutan dibandingkan dengan umur reklamasi muda. Namun
pada lahan reklamasi umur 10 tahun komposisi spesiesnya mendekati reklamasi
umur 2 tahun, hal ini dikarenakan melimpahnya spesies invasif di umur 10 tahun.
Collections
- MT - Agriculture [3781]