Strategi Pengembangan Kawasan Perbatasan Dan Lintas Batas Antarnegara Di Kabupaten Kapuas Hulu – Provinsi Kalimatan Barat
Abstract
Secara geografis dan administrasi Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan
Barat berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Sarawak-Malaysia. Kondisi ini
menempatkan Kabupaten Kapuas Hulu menjadi strategis secara nasional terutama
dibidang pertahanan dan keamanan. Berdasarkan tingkat perkembangan wilayahnya,
Kabupaten Kapuas Hulu memiliki tingkat perkembangan yang rendah karena lemahnya
pelayanan sarana dan prasarana dasar, akses transportasi, sumber daya manusia serta
pemanfaaatn SDA dan Ekonomi. Perkembangan kebijakan pembangunan kawasan
perbatasan saat ini mengisyaratkan telah terjadi perubahan paradigma pembangunan di
kawasan perbatasan. Arah pengembangan kawasan perbatasan yang selama ini
cenderung berorientasi inward looking kini menjadi outward looking, Pendekatan
keamanan menjadi pendekatan kesjahteraan. Selain kebijakan nasional, Indonesia juga
terikat dalam kerangka pembangunan kawasan yang disebut dengan Komunitas
ASEAN Community (Security-Economic-Socio-Cultural) Penelitian ini bertujuan untuk
(1) mengetahui Tingkat Perkembangan Kawasan Perbatasan di Kabupaten Kapuas Hulu
(2) mengetahui tipologi interaksi lintas batas dan persepsi pengembangan konektifitas di
kawasan perbatasan Kabupaten Kapuas Hulu dengan Sarawak-Malaysia dan (3)
merumuskan strategi pengembangan Kawasan Perbatasan dan Lintas Batas di
Kabupaten Kapuas Hulu.
Untuk menjawab tujuan tersebut diperlukan data pendukung yang terdiri data
sekunder dan data primer. Kebutuhan data diperoleh melalui kegiatan survey lapangan
dan survey instansi yang terdiri dari BAPPENAS, BNPP, BAPPEDA Dinas Pekerjaan
Umum, Kantor Imigrasi, Kantor Kecamatan dan kantor desa. Metode analisis antara lain,
Location Quotient (LQ), Analisis Tipologi EkonomiKklassen, Analisis Skalogram,
Analisis Gravitasi dan AHP dan SWOT.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan tingkat pertumbuhan
ekonomi kawasan perbatasan di Kabupaten di Kapuas Hulu hanya mempunyai 1 (satu )
kecamatan dengan katagori maju dan tumbuh tapi tertekan yaitu putussibau utara
sementara 6 kecamatan lainya merupakan kecamatan yang relatif tertinggal
ekonominya. Hasil analisis Indeks Perkembangan Kecamatan (IPK) menunjukan
Kecamatan Putussibau Utara dan Putussibau Selatan sebagai Hierarki 1 (Pusat Kegiatan
Utama) dan Embaloh Hulu (hierarki2), Badau (hierarki2), Puring Kencana (Hierarki 3),
Empanang (hierarki 3), Batang Lupar (Hierarki 3). Analisis interaksi menunjukan
hubungan interaksi yang cukup erat diberbagai aspek kehidupan antara lain social dan
ekonomi serta penyediaan infrastruktur. Selanjutnya dirumuskan strategi pengembangan
kawasan perbatasan lintas batas dengan strategi utama pembangunan kawasan
perbatasan adalah (a) Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Produksi Komoditas
Unggulan (b) Membangun jaringan pemasaran dan perdagangan untuk produk
pertanian dan perkebunan (c) Pengembangan potensi pariwisata alam berwawasan
lingkungan di Taman Nasional Danau Sentarum dan TNBK (d) Peningkatan kualitas
pelayanan dasar dan jaringan transportasi. Strategi utama dalam pengembangan lintas
batas adalah (a) Pembangunan Infrastruktur untuk meningkatkan interaksi dan
konektifitas antar negara untuk mendukung pergerakan orang dan barang (b)
Meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah produksi komoditas unggulan yang
berdaya saing dan berpeluang ekspor. (c) Menyusun regulasi-regulasi terkait
pengelolaan lintas batas sebagai respon terhadap ASEAN dan AEC. (d) Melakukan
kerjasama pengawasan dan keamanan yang lebih intensif di kawasan perbatasan (e)
Meningkatkan kualitas SDM dan daya saing masyarakat lokal perbatasan (f)
Meningkatkan kualitas pelayanan Pos Lintas Batas, antara
lain;Custom,Immigration,Quarantine,Security.
Saran dalam pengembangan kawasan perbatasan kabupaten Kapuas hulu adalah
meningkatkan perekonomian dengan mengoptimalkan potensi lahan dan nilai tambah
produksi komoditas unggulan pertanian dan perkebunan untuk pasar lokal, regional dan
ekspor, meningkatkan pemenuhan pelayanan sarana dan prasarana dasar serta
optimalisasi hubungan kedua negara dalam rangka memanfaatkan peluang
pembangunan kawasan perbatasan dan lintas batas antar negara.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2272]