Analisis Pendapatan Usahatani Bawang Merah Di Lahan Pasir Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul Yogyakarta
Abstract
Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan komoditas hortikultura dengan
tingkat konsumsi tertinggi setelah beras dan gula di Indonesia. Namun, kebutuhan
bawang merah lebih besar dibandingkan dengan produksi dan alih fungsi lahan
pertanian menjadi lahan non pertanian berakibat pada penurunan produksi.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengembangkan pemanfaatan lahan
pasir sebagai solusi peningkatan produksi hortikultura dan alih fungsi lahan
pertanian sejak 2003. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur
biaya, pendapatan, dan efisiensi usahatani bawang merah di lahan pasir dengan
menggunakan 22 petani sampel yang diambil secara sensus di Kecamatan Sanden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen biaya produksi terbesar adalah
bibit (48.33%) dan tenaga kerja (15.77%). Rata-rata pendapatan atas biaya tunai
usahatani bawang merah di lahan pasir sebesar Rp7 797 714.77,- per 1000 m2 per
musim tanam 1 dan pendapatan atas biaya total usahatani bawang merah di lahan
pasir sebesar Rp4 509 947.03,- per 1000 m2 per musim tanam 1. Rasio R/C atas biaya
tunai sebesar 6.32 dan R/C atas biaya total sebesar 1.95.
Collections
- UT - Agribusiness [4610]