Analisis Tapak Air Sejumlah Bahan Makanan Masyarakat Menurut Desa-Kota Per Provinsi Di Indonesia
Abstract
Tapak air didefinisikan sebagai total volume air tawar yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat suatu negara.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengestimasi tapak air sejumlah bahan makanan
yang dikonsumsi masyarakat dengan fokus penelitian berupa pola konsumsi pada
34 provinsi di Indonesia menurut desa-kota. Tapak air konsumsi dihitung untuk
tahun 2010 dan proyeksi 2030 berdasarkan jumlah penduduk dan pola konsumsi
desa-kota. Pola konsumsi pada penelitian ini diasumsikan tetap yaitu
menggunakan data pola konsumsi 22 bahan makanan terpilih/pokok berdasarkan
publikasi BPS pada tahun 2013. Rata-rata tapak air konsumsi masyarakat per
kapita di Indonesia adalah sebesar 447 m³/kapita/tahun. Tapak air konsumsi per
kapita di perkotaan (448 m³/kapita/tahun) lebih tinggi dibandingkan dengan
pedesaan (446 m³/kapita/tahun). Jawa Barat merupakan provinsi dengan tapak air
tertinggi yaitu sebesar 19 milyar m³ pada tahun 2010 dan 35 milyar m³ pada tahun
2030. Tapak air konsumsi nasional penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebesar
106 milyar m³ dengan jumlah penduduk 239 juta jiwa. Proyeksi tapak air
konsumsi nasional pada tahun 2030, dengan jumlah penduduk 296 juta jiwa
adalah sebesar 132 milyar m³ dengan persentase peningkatan sebesar 19.5%.
Peningkatan tapak air konsumsi nasional untuk penduduk perkotaan sebesar
36.8% (53 milyar m³ menjadi 84 milyar m³), sedangkan pada tapak air konsumsi
nasional penduduk pedesaan mengalami penurunan sebesar 9.2% (53 milyar m³
menjadi 48 milyar m³). Sejauh ini, besarnya tapak air konsumsi nasional masih
dapat tercukupi oleh ketersediaan air pada sungai yang daerah pengalirannya lebih
dari 1000 km² mencapai 318 milyar m³ pada tahun 2010.