Pegujian Berbagai Dosis Pupuk Kandang Domba Dan Pupuk Hayati Untuk Produksi Terong Ungu (Solanum Melongena L.)
View/ Open
Date
2015Author
Jaya, Muhammad Aprizal Budi Akhsan
Melati, Maya
Metadata
Show full item recordAbstract
Informasi tentang teknik budidaya secara organik diperlukan untuk dapat
memenuhi kebutuhan produk organik. Pupuk kandang masih merupakan sumber
hara yang paling banyak digunakan dalam budidaya organik dan pupuk kandang
domba adalah salah satu sumber yang sering digunakan pelaku budidaya di
Indonesia. Rendahnya kadar unsur dalam pupuk organik menyebabkan tingginya
jumlah pupuk yang diperlukan, oleh karena itu perlu upaya pengurangan
kebutuhan pupuk dengan penggunaan pupuk hayati. Suatu percobaan telah
dilakukan pada bulan Januari-Juni 2015 untuk mempelajari pertumbuhan dan
produksi terong (Solanum melongena L.) pada berbagai dosis pupuk kandang
domba dan pupuk hayati. Percobaan dilakukan di kebun percobaan organik milik
IPB di Cikarawang, Darmaga, Bogor, Indonesia. Lokasi percobaan berada pada
6o30’-6o45’ (LS) and 106o30’-106o45’ (BT), 250 m dpl. Percobaan menggunakan
rancangan kelompok lengkap teracak dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan.
Faktor perlakuan pertama adalah dosis pupuk kandang domba (0, 13, 26, dan 39
ton ha-1) faktor ke-2 adalah dosis pupuk hayati (0, 4, 8, dan 12 L ha-1). Hasil
percobaan menunjukkan bahwa pertumbuhan dan produksi terong ungu lebih
dipengaruhi oleh pupuk kandang domba (dengan respon kuadratik), sedangkan
pupuk hayati hanya berpengaruh nyata terhadap diameter batang. Pengaruh
interaksi pupuk kandang domba dan pupuk hayati nyata pada peubah jumlah daun
dan diameter batang.