Analisis Deskriptif Fenomena Gelombang Pasang Bono Di Muara Sungai Kampar, Riau
Abstract
Daerah Muara Sungai Kampar memiliki fenomena khusus yang disebut
gelombang pasang Bono. Bono tercatat pertama kali tahun 1615 M dengan
ketinggian antara 4-6 m dan jangkauan 50 km dari muara sungai. Gelombang ini
merupakan tidal bore yaitu gelombang pasang surut yang bertemu dengan arus
Sungai Kampar sehingga mampu menggerakkan air menuju ke bagian hulu. Bono
sangat mematikan namun memiliki potensi untuk dimanfaatkan. Pengetahuan
lokal mengenai Bono telah ada di masyarakat namun analisis fenomena Bono
Sungai Kampar belum banyak dilakukan sehingga perlu adanya penelitian tentang
fenomena Bono dengan bukti dan analisis data terkait. Penelitian ini
menggunakan metode analisis deskriptif dengan data kuantitatif dari instansiinstansi
terkait. Data menunjukkan bahwa Muara Sungai Kampar memiliki
kedalaman 2-4 m, lebih dangkal dibanding wilayah di sekitarnya. Terjadinya
pendangkalan di muara menyebabkan gelombang hasil pertemuan arus laut dan
sungai terhalang masuk sehingga menimbulkan lonjakan gelombang yang sangat
tinggi menuju hulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bono terjadi hampir
setiap hari, dengan Bono tertinggi terjadi pada tanggal 1 dan 15 setiap bulan
Qamariah. Pasang tertinggi dan terendah di Muara Sungai Kampar adalah 3.8 m
dan 0.2 m. Pergerakan arus menuju Muara Sungai Kampar terjadi saat pasang
tinggi dan menimbulkan gelombang Bono. Peningkatan curah hujan pada bulanbulan
tertentu seperti Juli, November, dan Desember berpengaruh pada
peningkatan tinggi Bono. Hanya sekitar 20% dari jumlah curah hujan bulanan di
wilayah kajian yang berpengaruh terhadap tinggi pasang surut maksimum ratarata
di Muara Sungai Kampar. Analisis terkait Bono dapat dipakai sebagai
kebijakan pemanfaatan potensi maupun menghadapi Bono di masa depan.