Kombinasi Pupuk Hayati Cair Dan Pupuk Anorganik Dalam Peningkatan Produksi Biomasa Sorgum
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh subtitusi pupuk anorganik NPK dengan pupuk hayati cair dalam peningkatan biomasa sorgum. Kegiatan penelitian ini dilakukan di Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Bogor, Jawa Barat pada bulan Januari hingga Mei 2015. Percobaan ini disusun berdasarkan rancangan kelompok lengkap teracak satu faktor dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk pada perlakuan 50% NPK (Urea 75 kg Ha-1, SP-36 50 kg Ha-1, KCl 45 kg Ha-1) dengan PHC (2L Ha-1) menghasilkan karakter agronomi (tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan bobot biomasa) yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain. Perlakuan pemupukan (Urea 150 kg Ha-1, SP-36 100 kg Ha-1, KCl 90 kg Ha-1 +PHC 2L Ha-1), (Urea 75 kg Ha-1, SP-36 50 kg Ha-1, KCl 45 kg Ha-1 +PHC 2L Ha-1) dan (Urea 150 kg Ha-1, SP-36 100 kg Ha-1, KCl 90 kg Ha-1) memperoleh unsur hara makro NPK paling baik. Perlakuan PHC saja tidak mampu meningkatkan produksi biomasa sorgum dan unsur hara. Perlakuan pupuk NPK pada dosis (Urea 56.5 kg Ha-1, SP-36 37.5 kg Ha-1, KCl 33.75 kg Ha-1), (Urea 75 kg Ha-1, SP-36 50 kg Ha-1, KCl 45 kg Ha-1) dan (Urea 112.5 kg Ha-1, SP-36 75 kg Ha-1, KCl 7.5 kg Ha-1) ditambah pupuk hayati menghasilkan bobot biomasa yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan NPK saja.