Pertumbuhan Dan Produktivitas Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Di Perairan Delta Cimanuk, Indramayu, Jawa Barat
View/ Open
Date
2015Author
Nur’aini, Annisa
Samosir, Agustinus M
Wardiatno, Yusli
Metadata
Show full item recordAbstract
Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan organisme perairan yang
berasosiasi dengan ekosistem mangrove. Penelitian dilaksanakan di Pabean Ilir
dan Pagirikan dengan tujuan untuk mengestimasi pertumbuhan, produktivitas
sekunder dan produktivitas tangkapan kepiting bakau di dua lokasi yang memiliki
kondisi mangrove berbeda. Observasi dilaksanakan selama tiga bulan sejak
Agustus hingga Oktober 2014. Hasil nilai b dan faktor kondisi menunjukkan
kepiting bakau di Pabean Ilir memiliki pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan di Pagirikan. Hasil analisis produktivitas sekunder di
Pabean Ilir cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan Pagirikan di Pabean Ilir
dan Pagirikan sebesar 13,9290 g.m-2.tahun-1 dan 11,8415 g.m-2.tahun-1. Biomassa
di Pabean ilir dan Pagirikan adalah 1,08 g.m-2 dan 1,03 g.m-2. Rasio P/B di Pabean
Ilir dan Pagirikan sebesar 12,85 dan 11,48. Hasil ini berbeda dengan produktivitas
tangkapan. Rata-rata produktivitas tangkapan di Pabean Ilir sebesar 24 g.m-
2.tahun-1, sedangkan di Pagirikan sebesar 47 g.m-2.tahun-1. Hasil tabel sidik ragam
(ANOVA) single factor menunjukkan habitat dan lokasi tidak berbeda nyata
terhadap hasil tangkapan harian kepiting bakau.
Kata kunci: Delta cimanuk, kepiting bakau, pertumbuhan, produktivitas sekunder.Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan organisme perairan yang
berasosiasi dengan ekosistem mangrove. Penelitian dilaksanakan di Pabean Ilir
dan Pagirikan dengan tujuan untuk mengestimasi pertumbuhan, produktivitas
sekunder dan produktivitas tangkapan kepiting bakau di dua lokasi yang memiliki
kondisi mangrove berbeda. Observasi dilaksanakan selama tiga bulan sejak
Agustus hingga Oktober 2014. Hasil nilai b dan faktor kondisi menunjukkan
kepiting bakau di Pabean Ilir memiliki pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan di Pagirikan. Hasil analisis produktivitas sekunder di
Pabean Ilir cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan Pagirikan di Pabean Ilir
dan Pagirikan sebesar 13,9290 g.m-2.tahun-1 dan 11,8415 g.m-2.tahun-1. Biomassa
di Pabean ilir dan Pagirikan adalah 1,08 g.m-2 dan 1,03 g.m-2. Rasio P/B di Pabean
Ilir dan Pagirikan sebesar 12,85 dan 11,48. Hasil ini berbeda dengan produktivitas
tangkapan. Rata-rata produktivitas tangkapan di Pabean Ilir sebesar 24 g.m-
2.tahun-1, sedangkan di Pagirikan sebesar 47 g.m-2.tahun-1. Hasil tabel sidik ragam
(ANOVA) single factor menunjukkan habitat dan lokasi tidak berbeda nyata
terhadap hasil tangkapan harian kepiting bakau.