Perkembangan Embrio Ikan Zebra (Danio Rerio) Setelah Paparan Ekstrak Etanol Temu Lawak (Curcuma Xanthorrhiza) Dan Temu Putih (Curcuma Zedoaria).
View/ Open
Date
2015Author
Aryani, Nursela Sofyanti Mirza
Mohamad, Kusdiantoro
Syahbirin, Gustini
Metadata
Show full item recordAbstract
Temu lawak dan temu putih merupakan obat tradisional yang telah digunakan secara turun-temurun. Kedua tanaman ini telah dilaporkan bersifat toksik pada embrio ikan zebra. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perkembangan embrio ikan zebra setelah paparan ekstrak temu lawak, temu putih, dan campurannya. Nilai LC50 ekstrak etanol temu lawak, temu putih, dan campurannya berturut-turut adalah 16.9, 112.1, dan 82.9 ppm. Ekstrak temu lawak menyebabkan penghambatan proses menetas pada embrio ikan zebra, sebaliknya ekstrak temu putih tidak menunjukkan efek penghambatan tersebut. Malformasi mayor yang terjadi pada embrio ikan zebra akibat paparan ekstrak temu lawak adalah edema perikardium, koagulasi darah, notokorda, dan edema kantong kuning telur; akibat paparan temu putih adalah edema perikardium dan koagulasi darah; serta akibat paparan campuran keduanya adalah edema perikardium, koagulasi darah, dan sirkulasi darah. Ekstrak temu putih memiliki sifat antagonis terhadap ekstrak temu lawak, yaitu mampu menghilangkan efek penghambatan proses menetas serta menurunkan kelainan pada notokorda dan kantong kuning telur.