Induksi Maturasi Secara Hormonal Pada Gonad Ikan Sidat Anguilla Bicolor Bicolor) Dengan Menggunakan Pmsg, Ad Dan Rgh.
View/ Open
Date
2015Author
Ahlina, Hadra Fi
Sudrajat, Agus Oman
Budiardi, Tatag
Affandi, Ridwan
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor) adalah ikan potensial bernilai ekonomis tinggi. Perkembangan budidaya ikan sidat sangat ditentukan oleh ketersediaan benih yang sampai saat ini masih merupakan hasil tangkapan di alam. Kondisi ini tidak akan dapat berlangsung lama, sehingga perlu upaya pembenihan ikan sidat. Sebagai tahap awal kegiatan pembenihan sangat diperlukan penyediaan induk matang gonad. Reproduksi pada ikan seperti pada vertebrata tingkat tinggi diatur oleh sistem endokrin reproduksi yang terdiri dari otak (hipotalamus), kelenjar pituitari dan gonad. Perlakuan hormon merupakan salah satu solusi pada induk ikan yang sulit matang gonad pada lingkungan budidaya seperti halnya ikan sidat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek pemberian hormon Pregnant Mare Serum Gonadothropin (PMSG), Anti Dopamin (AD) dan recombinant Growth Hormon (rGH) melalui teknik penyuntikan terhadap perkembangan gonad ikan sidat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan kombinasi hormon yaitu 10 IU PMSG + 10 ppm AD (P10A), 10 IU PMSG + 10 ppm AD + 10 μg rGH (P10B), 20 IU PMSG + 10 ppm AD (P20A), 20 IU PMSG + 10 ppm AD + 10 μg rGH (P20B), dan Kontrol (tanpa pemberian hormon). Ikan yang digunakan adalah ikan yang didapat dari pembudidaya ikan sidat di Gadog, Jawa Barat, dengan panjang rata-rata 40,6 ± 1,25 cm dan bobot rata-rata 149 ± 4,32 g sebanyak 24 ekor/perlakuan. Penyuntikan dilakukan secara intramuskular pada bagian otot dibawah sirip punggung satu kali seminggu.Pemeliharaan berlangsung selama 10 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan hormon merangsang perkembangan sperma, serta peningkatan nilai Faktor Kondisi (FK), Indeks Gonadosomatik (IGS), Indeks Hepatosomatik (IHS), Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS) dan Indeks Mata (IM) pada minggu ke-4 hingga ke-6 setelah penyuntikan. Nilai GSI P20A (2.291%), P20B (2.134%), P10B (2.065%), P10A (2.037%) dan PK (1.937%). Nilai HSI pada perlakuan P20A lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya yakni sebesar 1.188%. Nilai SGR tertinggi P20B (0.514%) dan nilai IUM juga meningkat pada perlakuan P20B seiring dengan bertambahnya bobot tubuh dan terendah pada PK (kontrol). Secara umum induksi kombinasi hormon PMSG, AD dan rGH dapat merangsang perkembangan testis ikan sidat bobot 149 ± 4,32 gram. Induksi hormon 20 IU PMSG + 10 ppm AD terbukti memacu pertumbuhan testis sebesar 0,266 g selama enam minggu masa pemeliharaan. Penambahan rGH pada premix PMSG dan AD lebih menginduksi pertumbuhan somatik dari pada pertumbuhan gonad, serta proses pematangan gonad pada ikan sidat mengindikasikan adanya keterlibatan hormon LH selain FSH
Collections
- MT - Fisheries [3016]