Stabilitas Protein Rekombinan Interferon Alfa-2b Manusia Pada Pichia Pastoris.
View/ Open
Date
2015Author
Wathon, Syubbanul
Budiarti, Sri
Ningrum, Ratih Asmana
Metadata
Show full item recordAbstract
Protein rekombinan interferon alfa-2b manusia (rhIFNα-2b) merupakan protein terapeutik yang diaplikasikan untuk penanganan hepatitis dan kanker. Pengembangan bentuk sediaan rhIFNα-2b yang stabil tetap menjadi tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari stabilitas rhIFNα-2b pada tiga parameter, yaitu suhu, pH dan kondisi lama penyimpanan. Overproduksi rhIFNα-2b dilakukan menggunakan sistem ekspresi Pichia pastoris (P. pastoris) yang ditumbuhkan pada media Buffered Methanol Complex (BMMY) pada suhu 30 °C selama 48 jam dan 2% metanol sebagai induser. MinimateTM tangensial flow filtration system dengan molecular weight cut off (MWCO) 5 kDa digunakan pada proses filtrasi protein. Protein yang telah difiltrasi kemudian dipurifikasi dengan AKTA purifier 10 system menggunakan kolom His-trap. Kuantifikasi protein menggunakan bicinchoninic acid assay menunjukkan bahwa yield rhIFNα-2b hasil purifikasi sebesar 10.92 mg/L (OD600 = 2.3). Karakterisasi bobot molekul menggunakan analisis Sodium Dodecyl Sulphate-Polyacrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE) dan Western Blot menunjukkan bahwa protein tersebut merupakan rhIFNα-2b dengan bobot molekul sekitar 24 kDa. Karakterisasi identitas protein berbasis spektrometri massa Matrix Assisted Laser Desorption Ionization-Time Of Flight/ Time Of Flight (MALDI-TOF/ TOF) menginformasikan bahwa protein tersebut teridentifikasi sebagai hIFNα-2b dengan urutan asam amino yang mewakili 22% dari sekuen secara keseluruhan. Analisis SDS-PAGE non reducing dan software Image J menunjukkan bahwa peningkatan suhu, kondisi pH asam dan basa serta kondisi lama penyimpanan telah memacu terjadinya aggregasi dan degradasi rhIFNα-2b. Uji 3-[4.5-dimethyltiazol-2il]-2.5-diphenylltetrazolium bromide (MTT) menunjukkan bahwa aggregasi dan degradasi menurunkan aktivitas antiproliferasi rhIFNα-2b terhadap sel MCF-7. Kondisi kenaikan suhu, pH asam dan basa serta lama penyimpanan dapat mempengaruhi stabilitas rhIFNα-2b. Kondisi stabil rhIFNα-2b dicapai pada suhu 4 °C, pH 7 selama 2 hari waktu inkubasi. Data tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan formulasi rhIFNα-2b sebagai protein terapeutik.