Perlakuan Air Panas Diikuti Pencelupan Dalam Larutan Cacl2 Untuk Mempertahankan Kualitas Belimbing Manis (Averrhoa Carambola L.).
View/ Open
Date
2015Author
Mukhtarom, Khoirul
Sutrisno
Hasbullah, Rokhani
Metadata
Show full item recordAbstract
Belimbing (Averrhoa carambola L.) merupakan salah satu buah potensial Indonesia yang banyak dibudidayakan diberbagai daerah. Buah belimbing banyak mengandung vitamin C dan dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti batuk rejan, gusi berdarah, sariawan, gigi berlubang, hipertensi, kelumpuhan, memperbaiki fungsi pencernaan, dan radang rektum, akan tetapi buah belimbing merupakan buah yang mudah rusak (perishable), memiliki umur simpan yang pendek, dan mudah terserang oleh mikroba yang menyebabkan munculnya penyakit pascapanen. Perendaman air panas (hot water treatment) dan pencelupan dalam larutan kapur (CaCl2) adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempertahankan mutu pascapanen buah belimbing. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh lama hot water treatment (HWT) dan pencelupan larutan CaCl2 terhadap kualitas belimbing manis selama penyimpanan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu lama perendaman HWT dan konsentrasi CaCl2. Lama perendaman HWT terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa perendaman, perendaman selama 5 dan 10 menit dengan suhu HWT 46±0.2 °C. Konsentrasi CaCl2 juga terdiri dari tiga taraf yaitu tanpa konsentrasi CaCl2, 1, dan 3%. Parameter yang diamati adalah laju respirasi, kualitas buah yang terdiri dari susut bobot, kekerasan, browning index, total padatan terlarut, vitamin C, kadar air dan kandungan kalsium, serta tingkat serangan penyakit yang diuji dengan nilai total mikroba. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan uji Duncan pada taraf (α<0.05). HWT selama 5 dan 10 menit pada suhu 46±0.2 °C mampu menekan pertumbuhan total mikroba dan mempertahankan warna buah selama penyimpanan. HWT selama 10 menit merupakan perlakuan terbaik karena mampu menekan pertumbuhan total mikroba lebih besar dan mempertahankan warna lebih baik walaupun secara statistik tidak berbeda nyata dengan perlakuan HWT selama 5 menit. Pencelupan buah belimbing dalam larutan CaCl2 1 dan 3% tidak direkomendasikan karena meningkatkan laju konsumsi O2 dan produksi CO2, meningkatkan susut bobot dan total mikroba, serta menurunkan kekerasan buah yang berdampak pada umur simpan buah yang lebih pendek. Interaksi perlakuan HWT selama 5 menit dan tanpa pencelupan CaCl2 merupakan kombinasi perlakuan terbaik berdasarkan parameter laju respirasi, susut bobot, kekerasan, browning index, kadar air, dan kandungan total mikroba.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2294]